Ahad 31 Aug 2014 13:08 WIB

Pengidap HIV-AIDS di Mimika Capai 3.900 Orang

Sejumlah aktivis menyalakan lilin pada malam renungan HIV/AIDS.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Sejumlah aktivis menyalakan lilin pada malam renungan HIV/AIDS.

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Mimika merilis angka komulatif penderita HIV-AIDS hingga Semester I 2014 mencapai 3.900 kasus.  KPA bahkan menyebut kasus HIV-AIDS di Mimika yang tertinggi kedua setelah Kabupaten Wamena dan Nabire.

Sekretaris KPA Mimika, Reynold Ubra di Timika, Ahad (31) mengatakan kasus HIV-AIDS di Mimika merupakan salah satu yang tertinggi di Provinsi Papua . Tepatnya setelah Kabupaten Wamena dengan jumlah 5 ribu kasus dan Kabupaten Nabire dengan jumlah 4 ribu kasus.

Kasus HIV-AIDS di Mimika pertama kali ditemukan tahun 1996.  Ketika itu ditemukan kasus dua pekerja seks komersial di lokalisasi Kilometer 10 Kampung Kadun Jaya mengidap HIV-AIDS.

Mirisnya, dalam waktu 18 tahun pertumbuhan kasus ini begitu luar biasa di Mimika. Berdasarkan data yang diperoleh  ibu rumah tangga paling banyak terinfeksi dibanding  pekerja seks komersial. "Disamping itu ada petani, nelayan, bahkan juga PNS, anggota TNI dan Polri. HIV-AIDS tidak mengenal usia maupun golongan," ujar Reynold.

Ia mengatakan, melalui upaya yang terus-menerus dengan melibatkan semua komponen dan lini, penularan baru HIV di Mimika sudah bisa dikendalikan. Namun di sisi lain yang menjadi masalah yaitu banyak penderita sudah memasuki stadium AIDS.

KPA Mimika merangkul para tokoh agama di wilayah itu untuk menghapus diskriminasi terhadap Orang Dengan AIDS (ODHA). Begitu juga kepada keluarga agar tidak mengucilkan para penderita.

Selain itu, KPA Mimika juga melakukan sosialisasi ke kampung-kampung serta melatih para kader untuk menyebarluaskan informasi tentang upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS. Tentunya dengan menjaga perilaku hidup sehat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement