REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi III Bambang Soesatyo meluncurkan buku berjudul 'Indonesia Gawat Darurat'. Dalam buku tersebut, Bambang mengritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhotono (SBY) yang dinilanya banyak kekurangan di berbagai bidang.
Anggota dewan yang selalu 'keras' dalam berbicara terkait kasus Century ini menggarisbawahi sembilan poin penting yang dianggapnya tidak tuntas dalam kepemimpinan SBY. Menurutnya, catatan tersebut juga sekaligus sebagai pekerjaan rumah bagi pemerintahan yang baru, Jokowi-Jusuf Kalla.
"Buku ini berisi catatan bagi pemerintahan SBY dan 'kado' untuk pemerintahan yang akan datang," kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini dalam peluncuran bukunya di Jakarta, Ahad (31/8).
Kesembilan poin yang dituangkan dalam buku itu adalah Darurat Kepemimpinan, Darurat Bailout Century, Darurat BBM, Darurat Pangan, Darurat Ekonomi, Darurat Pemerintahan, Darurat Narkoba, Darurat Korupsi dan Darurat Hukum dan Keamanan.
Bamsoet mengatakan, poin pokok dari masalah-masalah yang terjadi adalah akibat dari lemahnya kepemimpinan yang ada. Menurutnya, semua itu tidak akan terjadi jika pemimpin mampu bertindak tegas dan berani untuk mengambil resiko dalam menjalankan pemerintahan.
Dia berharap, pemerintahan mendatang bisa belajar dari apa yang terjadi saat ini. Ia meyakini, semua permasalahan bangsa akan bisa diselesaikan dengan cepat jika pemimpinnya tegas, berani dan bertindak cepat. "Mudah-mudahan kepemimpinan ke depan bisa lebih tegas dan berani," ujar politisi Partai Golkar ini.