REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperlihatkan kepongahan sebagai penyelenggara pemilu. KPU dinilai tidak sensitif dalam merespon maraknya kecurangan dalam proses pelaksanaan pilrpes.
Tak hanya itu ia juga mengatakan KPU arogan dan paranoid. Alasannya karena fasilitas keamanan bagi komisioner KPU sangat berlebihan.
Mendengar tuduhan itu, Ketua KPU Husni Kamil Manik pun membantahnya. Menurut Husni, tidak ada sengkarut yang terjadi antara KPU dengan perwakilan pasangan calon presiden pada pilpres kemarin.
Termasuk saat tim pasangan Prabowo-Hatta meninggalkan rapat pleno rekapitulasi. "Suasana di dalam tidak setegang di luar. Saya heran banyak analisis bilang saya tidak aware," ujarnya