REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah kembali menunjukan kekejamannya dengan membunuh jurnalis AS dalam sebuah video. Menurut sejumlah pengamat, video yang berjudul 'A Second Message to America' tersebut merupakan video asli.
Dilansir dari Strait Times, seorang sumber yang mengetahui masalah ini menyebutkan video tersebut tampaknya merupakan video asli. Meskipun begitu, pejabat AS belum mengumumkan secara resmi keaslian video tersebut.
Di dalam video tersebut, seorang anggota ISIS yang mengenakan masker juga mengancam akan membunuh tawanan yang berasal dari Inggris. Mereka juga mengancam pemerintah untuk tidak bersekutu dengan Amerika melawan kelompok ISIS.
Pelaku pembunuh Steven Sotloff, jurnalis AS, tampak merupakan orang yang sama dengan pelaku pembunuh James Foley. Ia tampak menggunakan aksen Inggris. Video tersebut juga diambil dari lokasi yang mirip dengan video sebelumnya yakni di sebuah gurun. Sotloff pun juga tampak mengenakan baju oranye.
"Saya kembali, Obama, saya kembali karena kesombongan kebijakan luar negeri anda terhadap ISIS, karena anda terus menerus menyerang bendungan Mosul, meskipun kami memberi peringatan," kata pria tersebut.
"Seperti halnya roket anda tetap melanjutkan serangannya terhadap anggota kami, pisau kami pun akan tetap menyerang orang-orang anda," tambahnya.
Dalam video itu, Sotloff juga menyebut dirinya harus membayar tindakan AS yang mengintervensi Irak. Sotloff merupakan seorang jurnalis yang diculik di Suriah pada Agustus 2013.
Ibunya Shirley pun juga telah meminta pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi untuk menyelamatkan putranya. Dalam sebuah video yang diunggah saat pembunuhan James Foley, pembunuhan terhadap warga AS ini dilakukan sebagai bentuk balas dendam atas serangan udara AS terhadap ISIS.