Kamis 04 Sep 2014 09:59 WIB

Majalah Antiislam ini Dinilai Beritakan Kebencian

 Unjuk rasa memprotes film anti Islam di Lahore, Pakistan, Ahad (23/9).
Foto: Mohsin Raza/Reuters
Unjuk rasa memprotes film anti Islam di Lahore, Pakistan, Ahad (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Majalah Minute yang terbit di Paris, Prancis dinilai memberitakan kebencian.

Kecaman terhadap majalah ini terus berdatangan. Salah satunya dari The International League against Racism and Anti-Semitism.

Baca Juga

Kelompok itu menyebut halaman depan Minute sebagai hal "memalukan" mengatakan bahwa mereka yang "menyebarkan kebencian" harus segera dihentikan.

Menteri beragama Islam di Prancis, Vallaud-Belkacem, tidak menanggapi kontroversi mengenai dirinya.

"Saya menghindari debat yang tidak relevan seperti ini," kata dia kepada stasiun televisi Prancis.

"Meskipun demikian saya juga memikirkan mereka yang menyaksikan tontonan ini. Atas nama mereka, saya mendesak pihak berwenang untuk meminta pertanggung jawaban mereka dan agar mereka menghormati masyarakat dan institusi," kata Vallaud-Belkacem.

Vallaud-Belkacem memang berkewarganegaraan ganda, Prancis dan Moroko. Dia menyebut dirinya sebagai "produk murni Republik", contoh "integrasi yang berakhir bahagia" di negara dengan penduduk Muslim terbesar seluruh Eropa.

Setelah rapat kabinet, dia sempat menyebut karya penulis eksistensial terkenal Prancis Jean-Paul Sartre untuk menanggapi kontroversi majalah Minute.

"Anda mendapatkan mual (La Nausee) sekaligus tangan kotor (Les Mains Sales), semuanya sebagai harga satu majalah," kata Vallaud-Belkacem merujuk pada novel dan drama karya Sartre.

Juru bicara pemerintah Stephane Le Foll mengatakan bahwa Vallaud-Belkacem "selalu didukung oleh pemerintah dari serangan-serangan tidak terhormat."

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement