Kamis 04 Sep 2014 15:13 WIB

Alqaidah Sindir ISIS

Rep: c91/ Red: Bilal Ramadhan
ISIS
Foto: Youtube
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, Kelompok Al Qaidah tidak menyetujui dengan cara-cara kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dalam pernyataannya, Pemimpin Al Qaidah, Ayman Al Zawahri tampak seperti menyindir ISIS, yang sering terlibat konflik dengan kelompok Islam lainnya di Suriah.

Ia juga melarang Al Qaidah menyerang warga lokal. Baginya, berjihad demi mempertahankan Islam harus dilakukan secara benar, dan tak boleh melanggar hak warga. Dalam video berdurasi 55 menit itu, ia melarang semua anggota Al Qaidah melakukan tindak kekerasan kepada saudara sesama Muslim, baik secara langsung atau pun tak langsung.

Baca Juga

Zawahiri menyebutkan, bila berjihad dilakukan hanya karena Allah, maka tak boleh mengejar jabatan pemerintahan atau kepemimpinan. "Perselisihan adalah perbuatan terkutuk dan azab, bahkan hinaan bagi orang beriman," tuturnya.

Al Qaidah didirikan Osama bin Laden, namun Osama telah dinyatakan tewas di tangan pasukan komando Amerika Serikat (AS) di Pakistan pada Mei 2011 lalu. Jaringan jihad internasional tersebut sudah lama mengklaim, tengah berjuang untuk mengembalikan kekhalifan tunggal di berbagai negeri Muslim.

Al Jazeera melaporkan, sejak Osama tewas pergerakan Al Qaidah menjadi agak terhalang. Meski masih dianggap sebagai ancaman terhadap Barat, namun Al Qaidah tak pernah berhasil mengulang kesuksesan seperti serangan 11 September 2001 di New York dan Washington, menggunakan sejumlah pesawat yang dibajak.

Melalui peluncuran Al Qaidah di India, Zawahiri berusaha mengembalikan kelompoknya sebagai pusat perhatian. Di India sendiri populasi Muslim mencapai 175 juta orang. Dalam video, Zawahiri pun menggunakan bahasa Arab serta Urdu, yang diduga menjadi bahasa basisnya di Pakistan.

 

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement