REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL - Dinas Peternakan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit cacing hati saat membeli hewan kurban.
Kepala Dinas Peternakan Gunung Kidul Krisna Berlian di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan bahwa mendekati hari raya kurban, sebagian masyarakat mulai membeli hewan kurban.
"Kami meminta masyarakat harus mewaspadai adanya ternak yang terjangkit penyakit cacing hati meski di Gunung Kidul bukan wilayah endemi karena wilayah kering dan kecil kemungkin berkembang biak," kata Krisna.
Ia mengatakan bahwa sebagian besar penyakit cacing hati menyerang sapi. Pada tahun 2013, misalnya, dari 2.896 ekor sapi yang disembelih, 69 ekor sapi diketemukan mengidap penyakit cacing hati.
Kendati demikian, hewan yang terkena cacing hati, menurut dia, dagingnya masih bisa dikonsumsi.
"Memang sebagian besar sapi yang terserang. Namun, tidak menutup kambing atau domba yang terjangkit," katanya.
Ia meminta masyarakat untuk meneliti saat membeli hewan kurban karena memang secara kasat mata tidak bisa dilihat apakah hewan tersebut kena penyakit cacing hati atau tidak.
"Apabila serangan cacing hati tingkatan parah, di bawah rahang sapi terjadi sebuah pembengkakan," katanya.
Krisna meminta masyarakat membeli hewan kurban jauh hari untuk mencegah terjadi penyakit cacing hati.
"Jauh hari lebih baik dibandingkan membeli menjelang hari raya karena bisa mengetahui makanan dan kesehatan hewan kurban," katanya.
Untuk memberikan rasa aman masyarakat, dua minggu menjelang hari raya pihaknya akan melakukan pemantauan di sejumlah pasar hewan. Bagi masyarakat yang ingin hewan kurbannya dites, Dinas Peternakan bersedia dan tidak membayar alias gratis.
"Tujuan kami memberikan kenyamanan saat masyarakat hendak berkurban, jangan sampai membeli hewan tidak layak," katanya.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook