REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara DPP Partai Demokrat, Ruhut Poltak Sitompul percaya Jero Wacik akan mengundurkan diri sebagai anggota DPR terpilih periode 2014-2019.
Menurutnya, Jero merupakan kader Demokrat yang memahami etika politik. "Berkaitan dengan DPR saya rasa beliau akan mengundurkan diri," kata Ruhut saat dihubungi Republika, Jumat (5/9).
Ruhut menyatakan, Demokrat tidak bisa mendesak mundur Jero sebagai anggota DPR terpilih. Karena kewenangan tersebut ada di tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Ini bukan di ranah kami. PAW (pergantian antar waktu mesti menunggu dari KPU," ujarnya.
Demokrat, tuturnya, merasa perlu menghormati aturan yang ada di KPU. Ruhut menceritakan, jelang pelantikan anggota DPR periode 2009-2014 ada salah satu kader Demokrat yang meninggal.
Saat itu Demokrat tidak bisa mengganti kadernya yang meninggal. Akhirnya pergantian baru bisa dilakukan setelah pelantikan DPR terpilih dilakukan.
"Saat itu pelantikannya (kader yang meninggal) dikosongkan. Setelah itu baru dilakukan PAW. Ada aturan KPU yang harus dihormati," papar Ruhut.
Ruhut menyatakan Demokrat akan tetap konsisten memerangi korupsi. Dia mengungkapkan SBY telah mengumpulkan 61 caleg Demokrat terpilih periode 2014-2019 di Cibubur pada Kamis (4/9) malam.
Dalam kesempatan itu Ruhut menyatakan SBY meminta para caleg terpilih menandatangani pakta integritas antikorupsi. "Bapak (SBY) sudah berungkali mengatakan tegas kepada kami jauhi korupsi," ujar Ruhut.
Jero ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (3/9). Ia diduga melakukan tindak pidana korupsi terkait pengadaan proyek di Kementerian ESDM pada 2011-2013.