Jumat 05 Sep 2014 18:16 WIB

Ruhut Sebut Jero Wacik Kader Demokrat yang Paham Etika Politik

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Ruhut Sitompul
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Ruhut Sitompul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara DPP Partai Demokrat, Ruhut Poltak Sitompul percaya Jero Wacik akan mengundurkan diri sebagai anggota DPR terpilih periode 2014-2019.

Menurutnya, Jero merupakan kader Demokrat yang memahami etika politik. "Berkaitan dengan DPR saya rasa beliau akan mengundurkan diri," kata Ruhut saat dihubungi Republika, Jumat (5/9).

Baca Juga

Ruhut menyatakan, Demokrat tidak bisa mendesak mundur Jero sebagai anggota DPR terpilih. Karena kewenangan tersebut ada di tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Ini bukan di ranah kami. PAW (pergantian antar waktu mesti menunggu dari KPU," ujarnya.

Demokrat, tuturnya, merasa perlu menghormati aturan yang ada di KPU. Ruhut menceritakan, jelang pelantikan anggota DPR periode 2009-2014 ada salah satu kader Demokrat yang meninggal. 

Saat itu Demokrat tidak bisa mengganti kadernya yang meninggal. Akhirnya pergantian baru bisa dilakukan setelah pelantikan DPR terpilih dilakukan. 

"Saat itu pelantikannya (kader yang meninggal) dikosongkan. Setelah itu baru dilakukan PAW. Ada aturan KPU yang harus dihormati," papar Ruhut.

Ruhut menyatakan Demokrat akan tetap konsisten memerangi korupsi. Dia mengungkapkan SBY telah mengumpulkan 61 caleg Demokrat terpilih periode 2014-2019 di Cibubur pada Kamis (4/9) malam. 

Dalam kesempatan itu Ruhut menyatakan SBY meminta para caleg terpilih menandatangani pakta integritas antikorupsi. "Bapak (SBY) sudah berungkali mengatakan tegas kepada kami jauhi korupsi," ujar Ruhut.

Jero ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (3/9). Ia diduga melakukan tindak pidana korupsi terkait pengadaan proyek di Kementerian ESDM pada 2011-2013. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement