Sabtu 06 Sep 2014 14:10 WIB

Sempat Terganggu Asap, Penerbangan di Banjarmasin Kembali Normal

Pesawat komersial bersiap mengudara di Banfara Sutan Syarief Qasim II yang terselimuti kabut asap di Pekanbaru, Riau, Senin (26/8).
Foto: Antara Foto
Pesawat komersial bersiap mengudara di Banfara Sutan Syarief Qasim II yang terselimuti kabut asap di Pekanbaru, Riau, Senin (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Sejumlah penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/9), kembali normal setelah sehari sebelumnya sempat mengalami penundaan akibat kabut asap yang menyelimuti bandara setempat.

"Seluruh penerbangan pagi ini normal, tidak ada yang mengalami penundaan seperti Jumat kemarin," ujar Airport Service Section Head Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Heru Widiatmo di Banjarbaru, Sabtu (6/9).

Letak Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Kelurahan Syamsudin Noor Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru yang berjarak sekitar 25 kilometer dari Banjarmasin dan sejak sepekan terakhir diselimuti kabut asap.

Ia mengatakan, setiap pagi ada enam pesawat yang diberangkatkan mulai pukul 06.00 Wita dengan tujuan Kota Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Balikpapan dan pesawat tujuan Sampit Provinsi Kalimantan Tengah.

Disebutkan, empat dari enam rute penerbangan tersebut pada Jumat pagi di delay atau ditunda selama 30-60 menit dari jadwal karena pilot tidak berani menerbangkan pesawat akibat terbatasnya jarak pandang.

"Kabut asap pada Jumat kemarin memang cukup tebal dan membatasi jarak pandang. Kondisi itu, paling parah dibanding hari lain sehingga sampai mengganggu keberangkatan pesawat," ungkapnya.

Disebutkan, jarak pandang di sepanjang jalur runway yang dipenuhi kabut asap hanya 600-750 meter dan kondisi tersebut disampaikan kepada pilot sehingga mereka mengambil keputusan menunda penerbangan.

"Selain menunda keberangkatan pesawat, kabut asap yang menyelimuti kawasan bandara sejak subuh hingga pukul 09.30 Wita juga membuat kedatangan empat pesawat tertunda dari jadwal," ujarnya.

Dikatakan, jarak pandang normal bagi penerbangan di sepanjang jalur runway mencapai 1.500 meter, tetapi keputusan menerbangkan pesawat diserahkan kepada pilot yang memiliki kewenangan penerbangkan pesawat.

"Kami menyampaikan kondisi terkini termasuk jarak pandang kepada pilot dan keputusan tinggal landas pesawat diserahkan kepada mereka karena lebih tahu kondisi lapangan dan sekitarnya," kata dia.

Sementara itu, kebakaran lahan dan semak di Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang Banjarbaru masih terjadi sehingga dikhawatirkan memunculkan kabut asap yang dapat mengganggu penerbangan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement