Senin 08 Sep 2014 14:46 WIB

Mengumpat di Dunia Maya Bukanlah Fenomena Baru

Rep: c62/ Red: Joko Sadewo
Foto diduga pemilik akun@kemalsept yang beredar di Twitter
Foto diduga pemilik akun@kemalsept yang beredar di Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beraktivitas lewat kecanggihan teknologi informasi bisa membuat orang  begitu mudah tekenal. Baik aktivitas positif maupun negatif. Melalui jejaring sosial, orang bisa mendadak artis.

Communicolog Universitas Padjajaran Bandung, Rosmawaty mengatakan, fenomena demikian bukan suatu hal yang biasa, karena sudah lama terjadi. "Sebenarnya (fenomena) umpatan itu sudah lama ada. Hanya baru sekarang saja di ekspos," kata panggilan akrab bunda Rossa, saat dihubungi Republika Online (ROL), Senin (8/9).

Menurut dosen magister komunikasi Universitas Mercu Buana itu, ada beberapa hal yang menyebabkan orang suka mengumpat tentang sesuatu lewat dunia maya.

Orang atau pengguna itu mencari perhatian. Jadi, kenapa aktivitas itu dilakukan?  "Karena mereka umumnya tidak punya sahabat untuk bisa diajak bicara langsung," ujarnya.

Hal itu dilakukan oleh mereka-mereka yang pemarah dan memiliki sifat temperamental. Jadi sudah terbiasa untuk mengumpat di mana saja. "Jadi bukan hanya di media jejaring sosial saja mereka mengumpat," katanya.

Selain itu, menurut Rossa, mengumpat juga sering dilakukan oleh mereka yang terbiasa hidup dalam lingkungan sosial keras dan kasar. Salah satu indikasinya mereka sering mendapatkan makian oleh lingkungan sosial mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement