Selasa 09 Sep 2014 13:28 WIB
Pilkada Lewat DPRD

PDIP: Pilkada tak Langsung Tutup Peluang Calon Independen

Rep: Muhammad Akbar Wijaya / Red: Julkifli Marbun
Pramono Anung
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan terus mengkritik upaya mengubah mekanisme pemilihan kepala daerah (pilkada) dari langsung menjadi tak langsung.

Mereka menilai pilkada tak langsung melalui DPRD akan menutup lahirnya calon kepala daerah independen. "Dengan ini tidak ada lagi calon independen dan ruang publik semakin sempit," kata politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (9/9).

Pramono menengarai pilkada melalui DPRD akan menguatkan oligarki partai. Partai bisa seenaknya mengajukan calon kepala daerah tanpa mesti meminta pandangan publik. Kalau sudah begitu, hanya orang yang memiliki banyak modal yang bisa maju menjadi calon kepala daerah. "Kepala daerah adalah orang kaya yang mampu membayar tiket rekomendasi partai," ujar Pramono.

Wakil Ketua DPR ini menolak apabila pilkada langsung dianggap menelan biaya tinggi. Menurutnya pilkada langsung bisa efisien asalkan ada sanksi tegas kepada mereka yang menggandalkan politik uang di masyarakat. Kepala daerah yang menggunakan politik uang dapat dicabut pencalonannya.

Selain itu, Pramono juga menekankan pentingnya menjaga wibawa hakim Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung. Sehingga berbagai kasus sengketa pilkada bisa benar-benar diputus secara adil.

"Wibawa hakim yang memutuskan di MK atau MA tidak terkontaminasi kepentingan jangka pendek," katan Pramono.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement