REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Sebagian kota New York tengah mempersiapkan memperingati tragedi 11/9 yang ke-13. Sudah sejak beberapa bulan yang lalu, persiapan ini telah dilakukan. Sejumlah tempat pun yang akan menjadi lokasi peringatan tragedi telah dipagari.
Suasana tahun ini pun tampak berbeda, para warga sudah mulai terbuka dan kehidupan kembali normal setelah dua pesawat yang dibajak oleh militan al-Qaeda menabrak menara kembar WTC. Pembangunan kembali bangunan yang telah menyebabkan ribuan orang tewas pun hampir selesai.
Tempat yang juga menjadi kuburan massal dan tertutup lebih dari satu dekade itu kini tampak dapat menghubungan kembali dengan jalan-jalan sekitarnya. Para politisi, pejabat tinggi lainnya, serta para keluarga korban tragedi ini akan berkumpul menghadiri upacara peringatan pada Kamis. Upacara ini pun telah menjadi tradisi tahunan.
Upacara peringatan serupa juga digelar di Washington, setelah pesawat yang dibajak menabrak Pentagon, serta digelar di lapangan Shanksville, Pennsylvania, di mana pesawat lainnya yang dibajak telah jatuh. Di New York, upacara peringatan ini merupakan yang pertama sejak dibukanya museum 9/11 yang berdampingan dengan tempat para korban yang tak teridentifikasi di lokasi itu.
"Untuk pertama kalinya pada tahun ini, karena museum telah dibuka pada Mei, para keluarga korban dapat mengunjungi museum sebagai bagian dari upacara peringatan," kata juru bicara museum, Michael Frazier.
Sementara itu, di Manhanttan terlihat lebih berbeda pada tahun ini. Ancaman terhadap AS yang dilakukan oleh serangan 9/11 masih sangat terasa. Bahkan, kelompok radikal ISIS yang merupakan cabang dari Alqaidah dianggap merupakan ancaman yang membahayakan oleh Washington.