REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar masyarakat Indonesia tidak memberikan vonis kepada pejabat negara, termasuk menteri-menteri sebagai pihak yang hidup boros dan bermewah-mewah.
"Terus terang, dari tanggung jawab dan status sosial, gaji menteri itu pas-pasan. Jauh dari gaji yang luar biasa dan melebihi kepatutan," katanya saat memberikan keterangan pers usai rapat kabinet terbatas bidang ekonomi, Kamis (11/9).
Ia mengatakan gaji presiden dan wakil presiden, menteri gubernur, bupati, dan wali kota jauh lebih kecil dibandingkan pejabat negara lainnya. Apalagi jika dibandingkan dengan pejabat di jajaran BUMN dan swasta.
Tak hanya soal gaji, Presiden SBY juga melihat banyaknya kritik dan hujatan yang ditujukan kepada pejabat dan pemerintahan yang dipimpinnya. Tetapi, hal tersebut diterima untuk kebaikan dan agar presiden dan jajarannya tidak berbuat salah.
"Tapi ingat, sekali lagi, mereka menjalankan tugas yang diharuskan negara. Saya mohon pengertian. Tidak ada niatan dan budaya para menteri hidup bermewah-mewah dan berboros-boros dan lain-lain," katanya.
Ia pun menekankan apabila ada pejabat negara yang menggunakan anggaran tidak sesuai peruntukan, maka hal tersebut tidak dibenarkan.