REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Puluhan orang tua (ortu) siswa SDN Langengsari, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu ramai-ramai mendatangi sekolah setempat, Sabtu (13/9). Mereka bermaksud mencari kepala sekolah (kepsek) yang diduga menggelapkan uang tabungan siswa senilai ratusan juta rupiah.
Saat sampai di sekolah, para ortu siswa itu langsung menuju ke ruangan kantor kepsek. Namun, karena tak menemukan orang yang dicari, mereka kemudian melakukan pencarian ke sejumlah ruangan.
Ternyata, mereka tetap tak dapat menemukan kepsek yang mereka cari itu. Menurut para ortu siswa, uang tabungan yang diduga dibawa kabur kepsek totalnya mencapai sekitar Rp 130 juta. Uang itu merupakan tabungan siswa kelas satu sampai kelas lima selama setahun sebelumnya.
Seharusnya, uang tabungan itu dibagikan kepada siswa saat kenaikan kelas. Namun ternyata, hingga saat ini uang tabungan tersebut tak kunjung dibagikan.
''Kami hanya ingin meminta uang tabungan anak kami dikembalikan,'' ujar salah satu ortu siswa, Cici.
Aksi protes puluhan ortu siswa tersebut membuat terkejut para guru yang ada di sekolah. Mereka pun mengaku tidak tahu di mana sang kepsek berada. Bahkan, kepsek menghilang sejak empat bulan lalu dan belum pernah kembali ke sekolah.
''Kami juga sudah mencari kemana-mana, sampai ke Cirebon. Tapi belum ketemu,'' ujar salah seorang guru SDN Langengsari, Asrori.
Asrori menambahkan, selain melakukan pencarian, pihak sekolah juga sudah melaporkan masalah tersebut ke UPTD dan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu.