REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan, saat ini pihaknya tengah mengupayakan Surabaya jadi tuan rumah Konferensi UN-Habitat III pada 2016 mendatang.
UN-Habitat merupakan sayap organisasi PBB yang bergerak di bidang permukiman dan pembangunan kota berkelanjutan.
Menurut Risma, dia berani mengajukan Surabaya karena merasa Kota Pahlawan tersebut memenuhi kriteria yang sisyaratkan. Kriteria tersebut, menurut Risma, di antaranya adalah kota dengan permukiman warga yang sehat.
“Jika pertemuan itu diselenggarakan di Surabaya, aka nada sekitar 20 ribu orang yang datang, tak hanya perwakilan pemerintah, tapi juga masyarakat, termasuk LSM,” ujar Risma, berbicara dalam perayaan Pesta Cak Koen di Balai Kota, Ahad (14/9).
Risma berpendapat, jika berhasil menjadi tuan rumah, akan hadir banyak orang dari berbagai belahan dunia. hal tersebut, menurut dia dapat menggerakan roda perekonomian Surabaya.
“Akan ada para pejabat tinggi PBB yang hadir. Itu mengapa saya ngotot,” kata dia.
Risma menyampaikan, saat ini Pemkot Surabaya sudah menyiapkan proposal dan akan mengirimkannya Senin besok. Sedianya, dia ingin menghadiri secara langsung pertemuan yang digelar UN-Habitat di New York awal pekan depan. Nemun, menurut Risma, masih ada banyak pekerjaan yang harus dia koordinasikan.
Risma lanjut menjelaskan, proses pemilihan tuan rumah untuk konferensi UN-Habitat akan sangat ketat. Sejauh ini, menurut dia, sudah ada sejumlah kota yang mendaftarkan diri, termasuk kota di Amerika Serikat, Tiongkok dan Turki.