Selasa 16 Sep 2014 21:58 WIB

Tahun ini, Dana Zakat untuk Palestina Capai Rp 2 Miliar

Rep: Hannan Putra/ Red: Agung Sasongko
Keluarga Ehsan al-Agha menangis saat kehilangan salah satu anggotanya akibat serangan Israel di Khan Younis, Gaza selatan.
Foto: AP Photo/Lefteris Pitarakis/ca
Keluarga Ehsan al-Agha menangis saat kehilangan salah satu anggotanya akibat serangan Israel di Khan Younis, Gaza selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan dana zakat untuk warga Palestina sejumlah Rp 2 miliar. Dana ini diserahkan secara simbolik oleh Ketua Umum BAZNAS, Prof Dr Didin hafidhuddin MSc kepada Duta Besar Palestina, Fariz Mehdawi, Selasa (9/9) lalu dalam acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BAZNAS tahun 2014 di Kantor Kemenkokesra.

Didin mengatakan, dana zakat yang diperuntukkan untuk Palestina tersebut berasal dari perhimpunan zakat BAZNAS tingkat provinsi dan kabupaten/ kota tahun 2014. Agar penyaluran tepat sasaran, dana zakat tersebut diserahkan langsung kepada perwakilan Palestina di Indonesia.

“Semoga mereka diberi kekuatan, kemenangan dan terbebas dari penderitaan. Kami mengajak umat Islam di Tanah Air agar tetap membantu perjuangan bangsa Palestina melalui lembaga-lembaga yang secara resmi menghimpun bantuan kemanusiaan dan menyalurkannya,” kata Didin, seperti dilansir dari situs resmi Baznas, Selasa (16/9).

Pada Januari 2009 lalu, BAZNAS pernah menyerahkan dana bantuan sebesar Rp 5,2 miliar untuk rakyat Palestina yang menjadi korban serangan Israel di perbatasan Gaza. Donasi diperuntukkan untuk membeli obat-obatan serta perbaikan infrastuktur yang hancur akibat perang. Bantuan tunai tersebut diantarkan langsung ke Gaza oleh Sekretaris Umum BAZNAS Hj Emmy Hamidiyah dan staf Divisi Pendistribusian Moh Basit.

Hingga saat ini, BAZNAS tetap membuka kesempatan bagi umat Islam tanah air yang ingin menyalurkan bantuan untuk Palestina. "BAZNAS masih membuka rekening infak untuk membantu korban agresi militer Israel sejak Ramadhan lalu. Kesempatan berbagi dengan saudara muslim di Gaza tersebut masih dibuka hingga saat ini, sebab korban masih berjatuhan meskipun Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memvonis serangan tersebut sebagai sebuah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)," tulis laman BAZNAS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement