Rabu 17 Sep 2014 14:16 WIB

Ebola Butuh Komitmen Dunia

Rep: Ani Nursalikah / Red: Mansyur Faqih
Perawat mengangkat jasad pengidap Ebola di Rumah Sakit Elwa, Monrovia, Liberia, pertengahan Agustus 2014.
Foto: EPA/Ahmed Jallanzo
Perawat mengangkat jasad pengidap Ebola di Rumah Sakit Elwa, Monrovia, Liberia, pertengahan Agustus 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Cina berjanji mengirim sebuah tim laboratorium berjalan beranggotakan 59 orang ke Sierra Leone. Tim terdiri dari ahli laboratorium, ahli penyakit menular, dokter dan perawat.

Inggris juga berencana membangun dan mengoperasikan klinik ebola di Sierra Leone. Sedangkan Kuba berjanji akan mengirim lebih dari 160 pekerja kesehatannya.

"Semua komitmen tersebut harus diterjemahkan menjadi tindakan cepat di lapangan," kata kepala kesiapan dan tanggap bencana bagi kelompok kemanusiaan Plan International.

Namun, rumah sakit dan klinik di Afrika Barat masih menolak pasien karena mereka kekurangan tempat bagi pasien. Hal ini tentu saja memicu penyebaran penyakit.

Amerika Serikat (AS) menuai kritik pekan lalu saat menjanjikan pendirian rumah sakit lapangan berkapasitas 25 tempat tidur di Liberia. Rumah sakit tersebut rencananya akan digunakan untuk melayani kesehatan pekerja kemanusiaan, baik lokal dan asing, yang terinfeksi.

Bantuan itu dianggap tidak berharga karena para ahli mengatakan Liberia memerlukan sedikitnya 500 tempat tidur. WHO mengatakan dibutuhkan hampir satu miliar dolar AS untuk mencegah epidemi ebola menjadi bencana bagi umat manusia.

WHO juga mengatakan kasus ebola terjadi dua kali lipat lebih banyak setiap tiga pekan di Afrika Barat.

Dalam laporannya, Selasa, WHO mengatakan seluruh kebutuhan tersebut membutuhkan dana 987,8 juta dolar AS. Jumlah tersebut 10 kali lipat lebih banyak dari yang diperkirakan WHO pada Agustus lalu.

"Ini bencana bagi umat manusia jika tidak ada peningkatan tindakan. Bukan hanya respons terhadap ebola, tapi juga tersedianya layanan dasar dan platform dukungan," kata pejabat WHO.

sumber : ap
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement