REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan sebanyak 86 kabupaten/kota di 20 provinsi di tanah air mengalami kekeringan.
"Kekeringan paling banyak terjadi di Pulau Jawa, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat," ujar Kepala Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/9).
Provinsi yang paling banyak mengalami kekeringan adalah Jawa Tengah dengan 18 kabupaten/kota kemudian Nusa Tenggara Timur dengan 15 kabupaten/kota yang mengalami kekeringan.
Sebanyak 13 kabupaten/kota di Jawa Timur juga dilanda kekeringan, begitu juga sembilan kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat dan delapan kabupaten/kota di Jawa Barat dan empat kabupaten/kota di Yogyakarta.
Sutopo juga menyebut ada beberapa provinsi di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang mengalami kekeringan
Berdasarkan data BMKG, kemarau pada 2014 tergolong normal karena El Nino tidak jadi menguat sehingga tidak memberikan dampak kemarau panjang dan kering di Indonesia.
Musim kemarau diperkirakan terjadi hingga Oktober-awal November 2014.
"Kekeringan di beberapa daerah dikarenakan kondisi geografis daerahnya kering, seperti Wonogiri, Boyolali, Pacitan, Gunung Kidul, Pantura, Purwodadi, Tuban, dan lainnya sehingga kekeringan sudah terjadi sejak lama," kata Sutopo.
Kemudian, selama Agustus 2014, wilayah di Jawa, Bali, NTT, NTB, Sulsel dan Lampung jarang terjadi hujan sehingga memperparah kekeringan.
BNPB menyiapkan Rp50 miliar untuk membantu Pemda di sembilan provinsi yaitu Jabar, Jateng, DIY, Jatim, NTB, NTT, Lampung, Sumsel, dan Sultra sesuai permintaan BPBD untuk mengatasi kekeringan tersebut.
"BNPB telah mendistribusikan mobil tangki ke beberapa BPBD provinsi/kabupaten/kota untuk penguatan kapasitas dan saat ini tangki tersebut digunakan untuk distribusi air," ujar Sutopo.
Sedangkan solusi total untuk mengatasi kekeringan disebut Sutopo adalah dengan upaya menyeluruh dan komitmen politik yang kuat yang dapat diwujudkan antara lain dengan pembangunan waduk, pengelolaan daerah aliran sungai serta konservasi tanah dan air.