REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal, mengapresiasi langkah Jokowi-JK yang tetap mempertahankan keberadaan posisi wamenlu. Ia memandang jadwal menteri luar negeri sangat banyak, sehingga dibutuhkan peran tersebut.
"Menurut saya itu keputusan yang baik, karena memang dilihat dari kesibukan seorang Menteri Luar Negeri yang harus sering sekali berada di luar negeri," katanya setelah menjadi pembicara dalam "Open House" di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (18/9).
Terkait pembagian pekerjaan, ia terus berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, saat menjalankan tugas di kementerian itu, baik di dalam negeri maupun di luar. "Dulu saat ada kegiatan "Allience Organization" saya ikut bekerja sama membantu aspek internalnya. Ada juga aspek isu-isu khusus seperti perlindungan WNI. Itu bisa menjadi bagian dari pekerjaan wamen," katanya.
Menanggapi kemungkinan kelanjutan posisinya, Dino belum mengetahui secara pasti, namun dirinya tidak akan mengejar jabatan itu.
"Saya tidak pernah bicara jabatan, tapi yang jelas status saya masih PNS dan saya sangat bersyukur bila kemampuan saya dibutuhkan. Intinya, saya tidak pernah mengejar jabatan," katanya.
Sebelumnya (15/9), presiden terpilih Jokowi telah mengumumkan akan menghapuskan sebagian besar jabatan wakil menteri, kecuali pada Kementerian Luar Negeri yang masih memerlukan keberadaan wamen.