Selasa 23 Sep 2014 20:46 WIB

Jokowi Tak Setuju Pernyataan Puan Soal Trah Sukarno

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Usulan Jokowi agar Megawati kembali menjadi ketum PDIP mengemuka saat Rakernas PDIP di Semarang (21/9).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Usulan Jokowi agar Megawati kembali menjadi ketum PDIP mengemuka saat Rakernas PDIP di Semarang (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tak setuju dengan pernyataan Puan Maharani yang mengatakan hanya trah Soekarno yang dapat mengawal transisi PDIP dari partai oposisi menjadi partai pemerintah. Menurutnya, semua kader yang menganut ideologi Soekarno dapat mengawal proses transisi tersebut.

"Menurut saya ideologinya," kata gubernur DKI Jakarta tersebut di Balai Kota, Selasa (23/9). Karenanya, Jokowi merasa tepat ketika meminta Megawati Soekarno Putri kembali menjadi ketua umum PDIP.

Sebab, dia menilai, Mega tak hanya memiliki darah Soekarno, tetapi juga menganut idelogi Presiden RI pertama tersebut. "Bu Mega itu 100 persen (menganut idelogi Soekarno," ujarnya.

Meski demikian, lanjut Jokowi, Mega bukan satu-satunya orang di PDIP yang memiliki ideologi Soekarno. Ia menyebut, banyak juga kader lain yang menganut idelogi serupa, salah satunya Prananda Prabowo, yang tak lain adalah putra kandung Mega.

"Ada Mas Prananda dan kader-kader lainnya," ucap mantan wali kota Solo tersebut.

Sebelumnya, Puan Maharani mengatakan bahwa Mega memang pantas kembali dicalonkan sebagai ketua umum. Sebab, menurutnya, hanya trah Soekarno yang bisa mengawal transisi PDIP dari partai oposisi menjadi partai pemerintahan.

"Yang bisa mengawal itu ya trah Soekarno," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement