REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabupaten Bandung mendapatkan rekor muri sebagai daerah dengan permainan tradisonal terbanyak di Indonesia. Bandung mengalahkan kabupaten Labuan Batu yang memiliki 100 jenis permainan dengan peserta sekitar 1000 orang.
''Kabupaten berhak mendapatkan gelar tersebut karena mampu mempertahankan 205 permainan tradisonal dan diikuti 3100 anak,'' kata Manager MURI, J Ngadri kepada Republika, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (26/9).
Ngadri mengatakan, MURI melihat ini sebagai apresiasi atas kepedulian terhadap warisan kebudayaan nusantara dalam bentuk permainan anak -anak. Karena permainan anak -tersebut mengandung filosfi yang tidak sekedar menumbuhkan kembangkan secara fisik dalam bentuk motorik tapi pembinaan nilai -nilai.
''Bagaimana kerjasama, sosialiasi, kedekatan emosional karena ini bagian dari watak dasar yang seharusnya kita junjung,'' ujarnya.
Ia mengeluh permainan-permainan tersebut kebanyakan sudah tergerus oleh zaman. Hal itu diperparah dengan penyempitan lahan-lahan bermain. Padahal, permainan itu perlu dilestarikan.
''Kita perlu estafetkan kepada generasi muda,'' katanya.
Penghargaan tersebut berdasarkan perhitungan kuantitatif dalam bentuk terukur seperti, paling besar, paling banyak. Kemudian unik atau langka ini unsur kuantitatif yang tidak bisa diukur. Yang pasti bersifat superlatif.
Karena itu, permainan tersebut harus dicatat. Karena kalau tidak permainan tersebut bisa hilang. Kedepan kemendikbud atau dinas -dinas terkait bisa melestarikan permainan tersebut.
Dadang M Nasher, Bupati Bandung mengatakan dari 200 lebih permainan anak tersebut, sebagian besar telah di modernisasi. ''Saya dulu mainkan permainan tersebut masih pakai sedotan, sekarang sudah berubah,'' katanya.
Dadang mengatakan nilai -nilai filosofis permainan tersebut sangatlah bermanfaat. Budaya itu terus berkembang, yang lama harus ditingkatkan lagi disesuaikan dengan zaman. Permainan tradisonal juga mampu menjadi media bagi anak -anak sebagai terapi agar mereka bahagia.