REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komite Wasit PSSI merespons banyaknya keluhan terhadap kepemimpinan para pengadil pertandingan selama fase reguler Indonesia Super League (ISL) 2014. Ketua Komite Wasit Robertho Rouw, mengatakan, pihaknya berencana untuk menerapkan sistem karantina kepada wasit yang akan memimpin pertandingan.
Bukan hanya itu, alat komunikasi seluler para wasit juga akan disita sementara selama berada di kota pertandingan. “Ini akan menjadi upaya maksimal kami untuk menjaga integritas pertandingan. Kami sepenuhnya sadar, pihak luar yang memiliki iktikad buruk, akan terus mencoba mempengaruhi pihak yang terlibat, dari mulai pemain sampai wasit," kata Robertho melalui keterangan di situs resmi PT Liga Indonesia, Selasa (30/9).
Ketua Komisi Disiplin PSSI, Hinca Panjaitan, juga berjanji bahwa pihaknya bakal serius menjalankan tugasnya untuk menghindari terjadinya pengaturan skor di babak delapan besar.
Jujur saja, mafia match fixing itu ada. Harus ada upaya untuk memutus mata rantai mereka. Salah satunya dengan karantina wasit,” ujar Hinca.
Babak delapan besar akan dipertandingkan mulai 4 Oktober. Sebanyak delapan tim terbagi ke dalam dua grup. Grup K mempertandingkan Persipura Jayapura, Persela Lamongan, Arema, dan Semen Padang. Sementara Grup L berisikan Persib Bandung, Pelita Bandung Raya, Persebaya, dan Mitra Kukar.