Kamis 02 Oct 2014 01:57 WIB
Rebutan Pimpinan DPR

Demokrat Kecewa Ulah Anggota DPR yang Dianggap Memalukan

Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustopa (tengah), Wasekjen Partai Golkar Nurul Arifin (kiri) dan pengamat politik dari CSIS J Kristiadi (kanan)
Foto: Antara
Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustopa (tengah), Wasekjen Partai Golkar Nurul Arifin (kiri) dan pengamat politik dari CSIS J Kristiadi (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota fraksi Demokrat, Saan Mustopa, mengaku kecewa dengan ulah anggota dewan dalam rapat paripurna penentuan pimpinan dan alat kelengkapan DPR RI.

Aksi dan ulah anggota dewan, seperti maju ke depan panggung meja pimpinan, bahkan masuk dan memijat - mijat pimpinan sidang sangat tidak elok.

"Seharusnya ini menjadi pelajaran agar tidak terulang lagi," ujar Saan yang pernah menjabat sekretaris fraksi Demokrat DPR para periode 2009 - 2014.

Dia menyatakan ada anggota dewan yang mungkin ingin dilihat aksinya oleh pendukung di dapil. Namun, itu bukanlah cara yang elok dalam bermanuver politik.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengeluhkan sidang paripurna pemilihan pimpinan DPR periode 2014-2019 yang harus digelar pada Rabu malam.

"PKB tetap pada posisi menginginkan besok pagi dengan banyak pertimbangan. Ini anggota DPE sudah banyak yang pulang, sudah pada lelah," ujar Abdul Kadir usai rapat konsultasi Rabu malam di Gedung DPR, Jakarta.

Sebelumnya, enam fraksi sepakat untuk melanjutkan rapat paripurna DPR. Keenam fraksi tersebut yakni fraksi Golkar, Gerindra, Demokrat, PKS, PPP, dan PAN.

Sedangkan, tiga fraksi lainnya PDIP, Hanura dan Nasdem meminta agar rapat paripurna ditunda,sedangkan fraksi PKB memilih abstain.

Menurut Abdul, memilih pimpinan DPR memerlukan waktu yang tidak sebentar dan harus dilakukan dalam kondisi yang baik dan kondusif, sehingga tidak terkesan dipaksakan.

"Kita ini sudah lelah banget. Temen-temen sudah pada pergi, keluarga dari kampung dan dapil banyak harus diurus," kata Abdul.

Pemilihan pimpinan DPR sendiri rencananya akan dilakukan dalam satu paket dan dipilih dengan sistem voting terbuka.

Saat ini, sidang paripurna sendiri yang baru dimulai sekitar 10 menit lalu diskors untuk menunggu anggota DPR dari PDIP dan PKB.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement