REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menggelar Jum'at Keliling (Jumling) (29/8). Kegiatan Jumling kali ini diadakan di Desa Sukawening Kecamatan Dramaga.
Rombongan IPB dipimpin oleh Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB, Prof. Dr. Drh. Srihadi Agungpriyono, M.Sc. Dalam kegiatan ini, Dekan FKH membawa bingkisan khusus untuk sekitar 20 anak-anak yatim di Desa Sukawening.
Tak ketinggalan, Dekan FKH juga menyerahkan bantuan dari LPPM IPB berupa alat pengasapan/fogging kepada Kepala Desa Sukawening, bantuan alat kesehatan, papan nama untuk Posyandu "Cesin 2", sertifikat Pelatihan Pengoperasian Mesin Fogging, dan Juru Pemantau Jentik yang telah dilaksanakan pada 27 Mei 2014, buku paket bacaan "9 Pilar Karakter", alat tulis untuk PAUD Nurul Inayah, serta alat tulis dan cat untuk madrasah Nurul Huda.
Kegiatan ini dimulai dengan kerja bakti masyarakat dengan IPB. Wakil Kepala LPPM IPB Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc menyatakan, "Kegiatan Jumling ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan IPB dengan masyarakat dan keberadaan IPB diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Tahun ini kami melakukan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan masalah kesehatan dan kebersihan dan membantu masyarakat bagaiaman upaya mengatasi atau mencegah masalah yang disebabkan oleh nyamuk," katanya.
"LPPM IPB dibantu tim dari FKH telah melakukan pelatihan pengoperasian mesin fogging dan juru pemantau jentik. Kegiatan ini diharapkan dapat mencegah penyakit menular yang disebabkan nyamuk. Harapan kami, IPB dapat membantu permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat Sukawening khususnya di Kampung Cibeureum Kalong," Dr. Ir. Prastowo, M.Sc menambahkan.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Sukawening, Husen menyatakan, "Saya mendoakan, semoga rombongan tim Jumling yang mudah-mudahan silaturahmi dari IPB mendapat ridho Allah SWT. Saya mengucapkan terima kasih atas banyaknya bantuan yang diberikan IPB untuk Desa Sukawening, baik untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun Posyandu. Hal ini berkat kemitraan antara IPB dengan pihak desa."
Di pungkasan acara, Prof. Srihadi memotivasi masyarakat desa, "Saya berpesan untuk mendidik generasi muda dengan benar sehingga menjadi anak yang soleh. Mudah-mudahan dengan adanya PAUD ini menyadarkan bahwa pendidikan agama merupakan hal yang sangat penting. Bila sudah mendapat dasar pendidikan agama, insya Allah ilmu-ilmu yang lain mudah mengikuti. Termasuk dapat meneruskan pendidikan sampai masuk perguruan tinggi, diantaranya masuk IPB."
Ikuti Whatsapp Channel Republika