Kamis 02 Oct 2014 20:43 WIB

Siapa Di Balik Kekalahan Beruntun PDI Perjuangan?

Massa PDIP saat kampanye
Foto: Nunu/Republika
Massa PDIP saat kampanye

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas sejumlah kegagalan partainya maupun Koalisi Indonesia Hebat dalam mengamankan kemenangan pada pemilu legislatif dan pilpres 2014.

"Ini akibat sikap Megawati Soekarnoputri yang  egois dan feodal," kata Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melalui siaran persnya yang diterima Republika, Kamis (2/10).

Menurut Petrus, sikap Megawati itu berbanding terbalik dengan revolusi mental Jokowi-JK. Karena itu, jika sikap seperti itu masih dipertahankan maka upaya yang dilakukan oleh PDI Perjuangan maupun Koalisi Indonesia Hebat bisa menjadi sia-sia.

Sementara itu, Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan sejumlah kekalahan PDI Perjuangan  tak bisa dilepaskan dari faktor ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.

Ia mencontohkan dalam pengesahan RUU Pilkada pekan lalu, jika saja Megawati mau sedikit melunak terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), jalan ceritanya akan lain. Yakni, PDIP mau mengikuti keinginan Partai Demokrat."Masalahnya, Mega itu terlalu gengsi terlihat tunduk dari SBY," katanya.

Hal itu berpengaruh terhadap bawahannya, yakni kader PDIP tunduk kepada pengaruh Megawati dengan tidak mau mengikuti keinginan Partai Demokrat. Padahal, sebenarnya SBY dan Partai Demokrat telah beberapa kali menunjukkan keinginannya untuk mendukung pemerintah. "Tapi, ini yang tidak direspons oleh Mega," ujar Pangi.

PDI Perjuangan adalah partai pemenang pemilu dan pilpres 2014. Namun, partai itu tak bisa menjadi pemimpin DPR setelah digagalkan melalui UU MD3. Selain itu, PDI Perjuangan juga kalah dalam UU Pilkada, dan koalisinya tak mencapai suara terbanyak di DPR.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement