Jumat 03 Oct 2014 17:10 WIB

Mushala Stasiun Manggarai Direnovasi, KAI Bangun Mushala Sementara

Rep: c72/ Red: Agung Sasongko
 Sejumlah Penumpang menunggu KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai,Jakarta,Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)
Sejumlah Penumpang menunggu KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai,Jakarta,Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. KAI Daerah Operasional (DAOP) I Jakarta, tengah merenovasi mushala di stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. "Saat ini kami sedang melakukan proses renovasi mushala, dalam waktu dekat mushala itu akan dapat segera untuk digunakan," ucap Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Daerah Operasional I Agus Komarudin saat dikonfirmasi pada Jumat (3/10).

Selama renovasi mushala, KAI membuat mushala sementara sehingga penumpang dapat tetap melakukan ibadah. Mushala sementara itu terletak di bagian utama gedung stasiun yang bersebelahan dengan beberapa mini market, coffee shop dan Kantor Kepala Staiun Manggarai.

"Kami membuat mushola sementara sehingga mushola permanen itu dapat segera dipugar agar menjadi lebih baik dan lebih besar dari sebelumnya," ucap Agus.

Berdasarkan pantauan Republika mushola sementara yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan itu memiliki ukuran sekitar 15 m x 15 m. Bangunan itu memiliki tinggi atap sekitar 12 m dan memiliki kapasitas sekitar 90 orang. Mushola permanen yang saat ini digunakan memiliki ukuran bangunan sekitar 5m x 7m dan berkapasitas sekitar 30 orang. Bangunan itu terpisah dari bangunan utama dan memiliki kondisi atap dan dinding yang kurang terawat.

"Pemindahan mushala ini sifatnya hanya sementara, mushala sementara tersebut kami khususkan bagi jamaah pria," ucap Agus.

Sedangkan jamaah wanita tetap menggunakan mushola permanen. "Pemisahan ini kami lakukan agar jamaah dapat terbagi sehingga mushola dapat menampung jamaah secara lebih optimal," ucapnya.

Ia mengatakan mushola sementara itu tempatkan di bangunan yang sebelumnya adalah tempat untuk loket penjualan tiket. "Kemarin tempat itu langsung kami ubah menjadi mushala, dalam beberapa hari mushala sementara itu dapat segera digunakan," ucapnya.

Saat ini, bangunan itu sedang dilakukan proses pengerjaan agar bangunan itu dapat digunakan sebagai mushala. Beberapa pintu ditutup dengan papan dan keran air sedang dipasang. Bahkan karpet sajadah baru yang masih tergulung dan terbungkus plastik pun sudah siap untuk digelar di mushola sementara tersebut.

Ia mengatakan setelah mushala sementara tersebut dapat digunakan maka mushola yang lama akan diperbaiki. "Mushola yang lama secepatnya akan kami perbaiki, rencanaya mushola itu akan kami renovasi total sehingga mushola pemanen itu nantinya akan memiliki bangunan yang baik dan kapasitasnya meningkat sekitar dua kali lipat," ucapnya.

"Ke depan kami akan meningkatkan standar pelayanan bagi pengguna stasiun, peningkatan standar itu juga mencakup fasilitas toilet dan mushola," ucap Agus Komarudin.

Ia mengatakan peningkatan standar pelayanan itu akan diterapkan di seluruh stasiun di Jabodetabek. Ia menyadari bahwa proses peningkatan standar itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena harus dilakukan secara bertahap namun konsisten.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement