REPUBLIKA.CO.ID, MUARA GEMBONG -- Keberadaan spesies Lutung Jawa di habitat aslinya, Kampung Muara Bendera, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, terancam punah. Kondisi ini terjadi akibat semakin berkurangnya kawasan hutan mangrove di Kecamatan Muara Gembong.
Lokasi Muara Gembong berada di pesisir utara Kabupaten Bekasi serta langsung berbatasan dengan laut Jawa dan daerah hilir Sungai Citarum.
Relawan penjaga habitat asli Lutung Jawa di kampung Muara Bendera, Daman (43 tahun), menyatakan jumlah lutung jawa terus berkurang. "Saya tahu persis, dahulu ada ratusan ekor lutung di Muara Gembong, khususnya kamnpung Muara Bendera. Hampir di setiap hutan ada lutung jawa," ujar Daman akhir pekan lalu.
Namun, lanjutnya, seiring dengan berkurangnya jumlah hutan mangrove, jumlah Lutung Jawa pun berkurang drastis. Menurutnya, hutan mangrove berkurang karena dikonversi (alih fungsi) menjadi empang (tambak ikan) dan perumahan warga.
"Saat ini, terdapat 41 ekor lutung jawa di kawasan yang saya jaga. Padahal tiga bulan lalu, Juli 2014, terdapat 71 ekor lutung Jawa," tutur Daman.
Daman mengaku sudah lima tahun (sejak 2009) peduli dan menjadi relawan aktif, menjaga habitat asli lutung jawa di Kampung Muara Bendera itu.
Pasalnya, habitat asli lutung jawa itu bersebelahan dengan tempat ia bekerja menjaga empang (tambak ikan). Ia bekerja menjaga empang sejak tujuh tahun lalu (2007). Kawasan habitat alami lutung jawa itu seluas lima hektare dan terdiri dari hutan mangrove alami. Sedangkan lahan lainnya, ungkap Daman, terdiri dari tambak ikan dan tanah kering akibat musim kemarau.
Daman menyatakan, tambak ikan seluas empat hektar, tempatnya bekerja, adalah milik pribadi tuannya. Adapun tanah kering itu rencananya akan ia jadikan hutan mangrove juga.Namun, ujarnya, kawasan tanah kering itu pun terancam dikonversi menjadi tambak ikan. Pemilik tambak ikan ingin memperluas tambaknya di tanah kering itu.
Daman serta merta menolak rencana sang pemilik tambak dengan alasan kawasan itu ada di sebelah hutan mangrove, habitat asli lutung, dan akan dijadikan hutan mangrove tambahan."Kawasan tanah kering ini terancam, mangrove yang baru tumbuh mau dibabat karena akan dijadikan tambak ikan oleh pemiliknya. Tapi, saya membangkang karena peduli dengan lutung itu," ungkap Daman.
Apalagi, jelasnya, Kecamatan Muara Gembong maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi belum pernah menetapkan status hutan mangrove itu sebagai kawasan hutan lindung atau suaka margasatwa untuk hewan endemik 'Lutung Jawa'.
"Saya berharap Pemkab Bekasi atau Pemerintah pusat segera menetapkan kawasan ini menjadi hutan lindung untuk hewan endemik Lutung Jawa di dalamnya," papar Daman.