REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris David Cameron mengutuk pemenggalan sandera Inggris, Alan Henning. Ia menyebutkan sebagai pembunuhan "menjijikan, tidak masuk akal dan benar-benar tak termaafkan".
Dalam pernyataan pers, perdana menteri mengatakan harus melakukan segala upaya memburu orang-orang dibalik pembunuhan tersebut.
Dia menggambarkan Henning sebagai sosok yang baik hati. Sebab, sebelum diculik pada Desember lalu, ia menyalurkan bantuan ke Suriah.
"Ia baik hati, lembut, penuh kasih, dan manusia yang peduli," katanya, Sabtu (4/10).
Cameron mengatakan pembunuhan brutal Alan Henning oleh ISIS menunjukkan betapa keji dan menjijikkan teroris ini. Ia mengatakan tak habis pikir karena Henning pergi ke Suriah untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Fakta ia disandera ketika mencoba untuk membantu orang lain dan sekarang dibunuh menunjukkan bahwa tidak ada batas untuk kebobrokan teroris ISIS.
"Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memburu para pembunuh itu dan membawa mereka ke pengadilan," katanya.
Pembunuhan brutal ini juga dikecam oleh umat Muslim Inggris.
Dr Shuja Shafi, Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, mengatakan pembunuhan tersebut adalah perbuatan tercela dan ofensif. Terlebih pembunuhan itu terjadi saat jelang Idul Adha.
"Hal ini sangat jelas bahwa pembunuh Alan Henning tidak menghargai Islam, atau untuk umat Islam di seluruh dunia yang memohon untuk hidupnya. Alan adalah teman Muslim, dan dia akan ditangisi oleh umat Islam.