REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepertinya Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menyadari sulit bagi mereka untuk merebut posisi Ketua MPR. Karena itu mereka hanya menginginkan satu orang perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Usai pertemuan elit partai Koalisi Indonesia Hebat, Ahad (5/10) sore, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengatakan keinginan tersebut menjadi keputusan bersama anggota Koalisi. "Tawaran (dari) DPD adalah keinginan bersama agar suasana rapat MPR berjalan dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat. Dalam menuju itu, Insya Allah kami akan mendorong dan mendukung keinginan DPD untuk menjadi Ketua MPR," kata Muhaimin di Kediaman Megawati di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Dia juga berharap pemilihan Ketua MPR yang berlangsung Senin (6/10) dapat ditempuh dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun, dia mengaku dalam pertemuan tersebut belum ada nama-nama anggota DPD yang akan diajukan menjadi calon Ketua MPR. "Soal orang, nanti bisa dikomunikasikan. Tentu kami bikin banyak formula. Bisa saja ketuanya DPD, wakil ketuanya Demokrat, Gerindra, PDIP, PKB," jelas dia.
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan keinginan tersebut dapat dicapai melalui musyawarah sesuai dengan nama lembaganya. "Kita ini sepakat membangun satu konsep musyawarah untuk mencapai mufakat, sesuai dengan kepribadian bangsa dan juga namanya, Majelis Permusyawaratan Rakyat," kata Wiranto.
Ahad siang, Megawati mengundang Presiden dan Wapres terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla beserta para elit partai Koalisi Indonesia Hebat untuk melakukan pertemuan menjelang pemilihan Ketua MPR.
Hadir dalam pertemuan di kediaman Megawati tersebut adalah Surya Paloh, Sutiyoso, Rio Patrice Capella, Maruarar Sirait, Hasto Kristiyanto, Tjahjo Kumolo dan Puan Maharani.