REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK belakang ini mulai "pelit" bicara soal strateginya menghadapi parpol Koalisi Merah Putih (KMP) yang terus mengacaukan konstelasi politik. Dalam jumpa pers hasil pertemuannya bersama parpol pengusung, justru Ketum PKB, Muhaimin Iskandar yang diangkat sebagai juru bicara.
Jokowi mengatakan, komentarnya sama seperti yang disampaikan Muhaimin yakni untuk mencapai musyawarah dan mufakat. Ia juga tak menjawab ketika ditanya perwakilannya untuk jabat kursi pimpinan DPR, sebab kata dia, semua harus berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
"Iya tadi sudah disampaikan. Ada keinginan DPD untuk musyawarah untuk mufakat itu kita mendukung," kata Jokowi mengulang-ulang ungkapan yang sama, Ahad (5/10).
Dia juga menyampaikan, kondisi politik itu setiap saat bisa berubah-ubah sehingga tidak menutup kemungkinan untuk merangkul parpol KMP dalam MPR nanti. Menurut dia, hasil pertemuan ini, akan ditindaklanjuti tim yang mereka bentuk dari 4 fraksi parpol pendukungnya tersebut. "Besok bocorannyan," ujar dia.
Sedangkan JK masih enggan mengomentari bagaimana hasil dari keputusan politik mereka mendorong DPD sebagai ketua MPR. Seperti jawaban-jawaban sebelumnya, dengan nada yang sama, ia selalu berucap "Nanti lah. Kita lihat besok," ketika ditanya para awak media.