REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Tim SAR gabungan telah menemukan 21 penumpang dan satu nakhoda Kapal Jabal Nur yang tenggelam dalam pelayaran dari Pulau Raas, Madura, menuju Singaraja, Bali. Diperkirakan masih ada 27 penumpang belum diketahui nasibnya.
"Menurut informasi yang terkumpul, kapal itu membawa 49 orang, termasuk nakhoda. Dengan ditemukan 22 orang, maka tinggal 27 orang yang belum ditemukan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Zainul Arifin di Situbondo, Rabu malam.
Ia mengatakan dari 22 yang ditemukan itu, sebagian besar sudah teridentifikasi dan tinggal satu orang yang belum.
Korban meninggal yang belum diketahui identitasnya dan ditemukan oleh kapal tim SAR itu berjenis kelamin perempuan berusia 35 hingga 40 tahun.
Para korban itu, baik yang selamat maupun meninggal sudah dibawa ke Pulau Raas dan sebagian jenazahnya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Sementara yang selamat mendapat perawatan di pusat kesehatan masyarakat di Pulau Raas.
Zainul menjelaskan bahwa upaya pencarian yang dilakukan dengan menggunakan kapal Basarnas dengan kode KN SAR 225 pada Rabu malam dihentikan dan akan dilanjutkan, Kamis (9/10) karena pertimbangan keselamatan personel.
"Untuk sementara tim yang berada di kapal Basarnas beristirahat di perairan dekat Pulau Raas, termasuk satu helikopter Basarnas. Pencarian besok Kamis akan difokuskan di perairan Pulau Raas, karena hampir semua penumpang ditemukan di wilayah itu," katanya.
Basarnas mengerahkan kapal yang berangkat dari Pelabuhan Jangkar, Rabu pagi dengan membawa tim gabungan, termasuk dari unsur kepolisian air dan udara, serta personel BPBD.
KM Jabal Nur yang membawa rombongan pengantin pria dari Pulau Raas berangkat pada Senin (6/10) pagi menuju ke Pemuteran, Kecamatan Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali. Seharusnya kapal itu sudah tiba di Bali pada Senin sore, namun hingga malam hari tidak diketahui posisinya.