Jumat 10 Oct 2014 19:00 WIB

Jangan Sembarang Pinjamkan Kartu Pensiun, Ini Akibatnya

BRI
BRI

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kapolda Sulawesi Utara Brigjen Pol Jimmy Palmer Sinaga, menghimbau masyarakat di daerah itu untuk tidak sembarang meminjamkan kartu pensIun kepada orang lain.

"Meminta untuk tidak sembarang meminjamkan kartu tersebut, sebab dapat digunakan oleh orang lain yang tidak bertanggungjawab guna melakukan tindak kriminalitas," kata Sinaga di Manado, Jumat.

Hal itu dikatakan Sinaga, menyusul terungkapnya sindikat pemalsuan dokumen kartu pensiun guna mengajukan permohonan kredit ke BRI di daerah itu.

Menurut Sinaga, kartu tersebut bisa dipalsukan dengan cara discan dan diajukan sebagai salah satu dokumen guna persyaratan mendapatkan fasilitas kredit.

"Untuk itu diharapkan masyarakat dapat hati-hati dengan tidak meminjamkan sembarangan," katanya.

Kepala Wilayah BRI Manado Oscar Saragih mengatakan, kepada masyarakat khususnya pensiunan supaya tidak gampang meminjamkan SK penssiun tersebut.

"Begitupula kartu identitas pensiun untuk tidak berpindah tangan kepada orang lain," kata Saragih.

Terkait dengan pemalsuan dokumen tersebut, sebelumnya Polda Sulut telah meringkus delapan tersangka yang merupakan sidikat pemalsuan surat guna mengajukan kredit ke BRI.

Kedelapan tersangka terdiri enam perempuan dan dua laki-laki masing-masing berinisial DP, RM, GM, DS, YR, YF, AK dan JL.

Modus operandi yang dilakukan sindikat itu, dengan memalsukan kartu atau surat pensiun orang lain.

Kartu pensiun itu discan lalu diganti foto pemiliknya dengan gambar orang lain, guna mengajukan fasilitas kredit di bank.

Namun upaya sindikat tersebut terbongkar, karena petugas Satpam bank tersebut mengetahui nama dan alamat pemiliknya tetapi foto di surat tersebut bukan gambar pemiliknya.

Bank tersebut belum sempat mencairkan pengajuan kredit dari sindikat tersebut. Para pelaku tersebut baru mengajukan, tetapi langsung terbongkar aksi mereka dan ditangkap petugas polisi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement