Senin 13 Oct 2014 00:54 WIB

Sepanjang Hari Minggu Terjadi 142 Gempa Guguran di Sinabung

Rep: C87/ Red: Bayu Hermawan
Lava pijar disertai debu vulkanik meluncur di lereng Gunung Sinabung, tampak dari Desa Tiga Pancur, Karo, Sumut, Kamis (9/10).(Andara/Endro Lewa)
Foto: Andara/Endro Lewa
Lava pijar disertai debu vulkanik meluncur di lereng Gunung Sinabung, tampak dari Desa Tiga Pancur, Karo, Sumut, Kamis (9/10).(Andara/Endro Lewa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum dapat memperkirakan sampai kapan erupsi Gunung Sinabung terjadi. Hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih tinggi.

"Status Gunung Sinabung pada Minggu Siaga (Level III)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Ahad (13/10).

Sutopo menjelaskan pada Ahad terjadi guguran sebanyak 142 kali di Gunung Sinabung. Guguran tersebut juga disertai beberapa kali erupsi yaitu pada pukul 00:00-06:00 WIB terjadi tiga kali awan panas guguran yang teramati menggunakan termalcam dengan jarak luncur sejauh 2000-3000 meter ke selatan.

Pada pukul 06.00-12.00 WIB terjadi tiga kali awan panas guguran yang teramati menggunakan termalcam dengan jarak luncur sejauh 2000-2500 meter ke selatan. Tinggi kolom abu awan panas sekitar 1000 meter.

Selanjutnya, pada pukul 12:00-18:00 WIB terjadi tiga kali awan panas guguran yang teramati menggunakan termalcam dengan jarak luncur sejauh 1500-2500 meter ke selatan. Tinggi kolom mencapai 2000 meter ke arah tenggara dengan abu awan panas setinggi 1000-1500 meter.

Selain guguran awan panas, pada pukul 14:42-15:40 WIB atau 3.513 detik, terekam laharan am: 55 mm, angin ke barat daya-barat. Sampai saat ini, jumlah pengungsi masih tercatat 3.287 jiwa atau 1.019 KK di 16 titik pengungsian.

Kegiatan yang dilakukan pada hari tersebut antara lain meningkatkan pelayanan kepada pengungsi. BNPB juga melakukan evakuasi dua warga yang mengalami gangguan jiwa masuk zona merah desa Gurukinayan dan selanjutnya dievakuasi ke RS Jiwa di Medan. BNPB juga mengimbau kepada masyarakat agar penyisiran ke desa-desa tetap disterilkan khususnya desa dalam kawasan zona merah.

Selain itu, dilakukan pembersihan abu vulkanik dengan menggunakan pemadam kebakaran dan tangki air di desa Payung. Pembagian masker diperuntukkan kepada warga akibat abu vulkanik di kecamatan Berastagi, kecamatan Merdeka dan kecamatan Naman.

Hingga saat ini, BNPB masih mengamankan pos pengungsian dan jalur menuju zona merah, serta patroli lingkaran luar zona merah. Sementara itu, ketersediaan logistik masih mencukupi untuk tiga sampai hari ke depan. Kondisi kesehatan para pengungsi masih terlayani. Pelaksanaan pendidikan masih lancar. Ketersediaan sarana prasarana juga dinilai aman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement