REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- PBB menyatakan telah memotong dana bantuan pangan kepada 4.2 juta pengungsi Suriah. PBB terpaksa memotong dana bantuan pangan karena kekurangan sumber dana.
"Ya kami telah mulai mengurangi bantuan dana bulan ini yang diberikan kepada 4.2 juta warga Suriah di negara tersebut," kata Elisabeth Rasmusson direktur asisten eksekutif Program Pangan Dunia, dilansir dari AFP, Selasa (14/10).
"Kami memutuskan hal ini karena kekurangan dana, kami akan menyediakan makanan ke semua warga tetapi jumlahnya dipangkas hingga 60 persen dari jumlah makanan yang biasanya dikirimkan," katanya.
Sekitar dua juta pengungsi Suriah di Lebanon, Yordania, Turki, Irak, dan Mesir pun akan terkena imbas pemotongan dana bantuan pangan PBB. Program Pangan Dunia membutuhkan sekitar 352 juta dollar AS hingga akhir tahun ini.
"Karena benar-benar telah kehabisan dana dan hanya bergantung pada mekanisme finansial internal untuk beroperasi," tambahnya.
Rasmusson berada di Kuwait menghadiri pertemuan dengan negara pendonor Suriah dan lembaga-lembaga lainnya. Pejabat Kuwait pun mengkritisi sejumlah negara yang belum memenuhi janjinya untuk memberikan dana bantuan kepada Suriah.
Kuwait menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi bagi para pendonor Suriah pada Januari 2013 dan Januari tahun ini. Para negara yang hadir pun berjanji akan memberikan dana lebih dari 6 milyar dolar AS.
Konferensi ketiga pun dijadwalkan akan digelar pada Januari. Namun hingga kini lokasi pertemuan masih belum ditetapkan.
Pemotongan dana bantuan para pengungsi di negara tetangga Suriah akan dimulai pada bulan depan. Warga Suriah di Lebanon akan mendapatkan 20-30 persen bantuan. Sedangkan di Turki, Program Pangan Dunia (WFP) tidak akan menyediakan makanan bagi para pengungsi di kamp.
Rasmusson mengatakan WFP dan para pejabat PBB bekerja keras untuk menghubungi para negara donor dan sektor swasta. "Kami tak ingin menghentikan pemberian bantuan makanan kepada warga Suriah," katanya.
Lanjutnya, anggaran WFP dan badan bantuan PBB telah menipis dengan membantu berbagai krisis di seluruh dunia, khususnya konflik di Timur Tengah dan virus Ebola di Afrika Barat.
"Proyeksi anggaran Program Pangan Dunia (WFP) untuk 2014 yakni 4.3 juta dolar AS. Sekarang, kebutuhannya mencapai 8.5 dolar AS. Bantuan dana yang dibutuhkan Timur Tengah setidaknya meningkat dua kali lipat sekitar 4 juta dolar AS dan Suriah membutuhkan separuh dari jumlah itu," jelasnya.
Lebih dari 180 ribu orang tercatat telah tewas dalam 3.5 tahun perang sipil Suriah. Sementara itu, kelompok ISIS semakin mengancam dengan menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah.
Konflik dunia juga terjadi di Sudan Selatan dan Yaman. WFP tercatat memberikan bantuan makan kepada sekitar 8.5 juta warga di Suriah, Irak, dan Sudan Selatan.