REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Presiden Bolivia Evo Morales mengatakan tidak akan ada nasionalisasi besar usai kemenangan sebagai presiden ketiga kalinya.
Dia mengatakan akan realistis dan memfokuskan diri pada kebijakan sosialis di pemerintahan mendatang. Sejumlah pengusaha khawatir terpilihnya Morales kembali berarti akan ada nasionalisasi yang baru, terutama di industri pertambangan dan bank.
"Tidak ada pemilik yang tersisa. Kami telah bernegosiasi dengan sektor bank swasta. Ada beberapa pihak yang ingin menasionalisasi, tapi lebih baik bernegosiasi. Mereka yang mendapatkan keuntungan baik akan membayar pajak lebih banyak," ujar Morales dalam wawancara dengan Reuters di istana negara, Selasa (14/10).
Sebuah jajak pendapat televisi menunjukkan Morales menang 60 persen suara. Dia mengalahkan lawannya Samuel Doria Medina. Dia menang di delapan dari sembilan negara bagian.
Morales adalah bagian dari blok sosialis dan pemimpin antiAmerika di Amerika Latin. "Kami tidak akan melepaskan prinsip dan nilai-nilai kami. Dengan itu, kami realistis dan praktis. Jika itu berarti memperkuat badan perdagangan dan bisnis swasta, mengapa tidak?" kata dia.