REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dua puluhan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari kubu Suryadharma Ali (SDA) menggelar demonstrasi di luar lokasi Muktamar PPP VIII versi kubu Emron Pangkapi-Romahurmuizy di Surabaya, Rabu (15/10).
Dalam orasinya, mereka menyerukan Muktamar yang digelar kubu Emron-Romahurmuizy tidak sah karena melanggar konstitusi dan mahkamah partai. Mereka juga meneriakan muktamar tersebut ilegal karena tak mengantongi izin kepolisian.
"Saya mengatakan ini tidak sah. Kami sudah menawarkan islah. Muktamar remi itu minggu depan. Ada pihak-pihak yang tidak sabar," ujar Mujahid Anhsori, Ketua DPW PPP Jatim versi kubu SDA kepada wartawan.
Selain berorasi, massa yang mengenakan seragam lengkap PPP itu juga berusaha menghalau mobil-mobil angkutan perserta muktamar. Massa meneriakan agar para peserta untuk pulang.
Selain massa yang berdemonstrasi, di beberapa ruas jalan, terpasang sejumlah sepanduk protes terhadap muktamar yang digelar di Hotel Empire Palace tersebut.
Pada sepanduk yang terpasang di Jalan Basuki Rachmat, misalnya tertulis kalimat bernada protes keras. "Jangan Menginjak-injak Konstitusi PPP Demi Ambisi Pribadi. Tertanda di bawah kalimat tersebut kelompok yang mengatas namakan Barisan penegak konstitusi PPP.
Perwakilan pendemo sempat diterima oleh panitia penyelenggara muktamar. Sekitar satu jam menyampaikan orasi, para mereka kemudian membubarkan diri.