REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Asap pekat masih menyelimuti wilayah Kota Palembang, namun tak menyurutkan warga setempat melakukan kegiatan di luar rumah, walaupun sebagian warga sudah mengenakan masker.
Berdasarkan pantauan di Palembang, Kamis (16/10), kabut asap masih cukup pekat menyelimuti wilayah perkotaan dan sekitarnya, namun tak mengurangi rutinitas warga.
Bahkan di lokasi publik kawasan Kambang Iwak pusat kota, warga setiap pagi dan sore tetap melakukan kegiatan olahraga jalan santai dan bersepeda, walaupun sebagian sambil mengenakan masker menghindari kabut asap.
Sementara, kawasan Kambang Iwak yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumah dinas wali kota, merupakan tempat publik selalu ramai warga setiap pagi dan sore melakukan kegiatan olahraga, taman bermain dan tempat berkumpul keluarga maupun anak muda.
"Kami rutin melakukan kegiatan olahraga di kawasan Kambang Iwak setiap pagi dan kadang-kadang sore hari, namun sejak Kota Palembang dilanda kabut asap terpaksa menggunakan masker untuk menjaga kesehatan," kata Rudi, warga setempat.
Menurut dia, memang sebagian warga yang biasa melakukan kegiatan olahraga di sini tidak menggunakan masker, dan sebagian lagi sudah memakai alat penangkal asap tersebut.
Mengenai kabut asap, menurut dia, pemerintah setempat sudah berusaha melakukan upaya memadamkan titik api di sejumlah daerah di Sumsel, termasuk mendapat bantuan pinjaman fasilitas helikopter dari pemerintah pusat untuk melakukan bom air.
Namun demikian, warga tetap berharap pemerintah terus berupaya mengatasi kabut asap yang melanda wilayah Sumatera Selatan, sehingga warga dapat melakukan aktivitas secara normal kembali, katanya.
Sementara, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyampaikan minta maaf atas adanya kabut asap di daerahnya, karena dampak dari terjadinya kebakaran lahan dan hutan. "Kita sudah maksimal dalam memadamkan titik api tetapi kabut asap semakin pekat," kata Alex Noerdin.
Ia mengatakan, pernyataan permintaan maaf itu terkait dengan masyarakat masih ada mempertanyakan seakan-akan Pemerintah Provinsi Sumsel belum maksimal dalam memadamkan titik api. Padahal peran serta pemerintah yang juga dibantu TNI, Polri dan masyarakat sudah maksimal dalam upaya memadamkan titik api di daerah ini, katanya.