REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Admin grup Komunitas Anti Islam mencatut nomor kontak pengelola DapurBuku.com. Di laman grupnya, admin membuka kesempatan bagi netizen yang ingin berkonsultasi atau ingin menambah kekuatan dalam gerakan mereka dengan meminta netizen menghubungi sejumlah kontak cabang mereka di kantor kedutaan, Bali, Poso, Yogyakarta, dan Ambon.
Anehnya, dari keseluruhan nomor cabang itu mencantumkan satu nomor yang sama dari pengelola DapurBuku.com bernama Jonru Ginting. Ketika dihubungi Republika, Jonru membantah keterlibatan dirinya dalam grup yang menghina Islam dan agama lainnya itu.
"Itu semua nomor kontak DapurBuku.com. Mereka memfitnah kami. Kami insya Allah Muslim yang taat dan percaya pada Allah SWT," ujar Jonru ketika dihubungi ROL, Jumat (17/10).
Jonru mengatakan sejak nomor kontak dan PIN BlackBerry miliknya diposting di laman grup siang ini, dia sudah menerima ratusan telepon dan pesan singkat yang berisi kritikan bahkan caci maki atas dirinya yang dianggap menjadi admin grup tersebut. Jonru mengakui nomor kontaknya sudah sangat umum dan sering diposting online untuk kepentingan bisnis.
"Awalnya sayang bingung sampai seseorang menelepon dan menanyakan apakah saya benar anggota Komunitas Anti Islam. Begitu saya cek ke laman Facebook, saya baru menyadari nomor saya disalahgunakan," ujar Jonru.
Di halaman Facebook dan jejaring sosial miliknya, Jonru mengklarifikasi bahwa dia bukanlah anggota Komunitas Anti Islam seperti yang tercantum di laman grup Facebook. Jonru pun berharap pihak berwenang bisa segera menutup grup tersebut yang dinilainya merugikan dirinya, bisnisnya, dan umat beragama pada umumnya.