Jumat 17 Oct 2014 21:00 WIB

Duh, Pelaku Kejahatan di Jakarta Disebut Makin Sadis

Rep: C82/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
  Pelaku tindak kejahatan beserta barang bukti ditampilkan pada rilis
Pelaku tindak kejahatan beserta barang bukti ditampilkan pada rilis "Hasil Operasi Pekat Jaya 2014" di Polres Jakarta Utara, Kamis (13/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku kejahatan di DKI Jakarta dinilai semakin nekat dan sadis. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, dalam beraksi penjahat tidak segan untuk menggunakan senjata api (senpi) dan menembak korban.

"Lima tahun lalu penjahat bawa senpi jika target mereka bawa uang ratusan juta. Sekarang, uang rampokan hanya belasan juta ditodong senpi," kata Neta kepada Republika, Jumat (17/10).

Neta mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, ada kecenderungan penjahat membangun spesialisasi. Misalnya, perampok toko emas yang ketika keluar dari penjara kembali merampok toko emas. Para pelaku kejahatan yang berusia di bawah 17 tahun pun, lanjut Neta, cenderung meningkat.

Selain itu, menurut Neta, saat ini, para penjahat lebih rapi dalam beraksi. Penampilan mereka pun tidak terlihat seperti penjahat. Penjahat seperti ini banyak ditemukan pada kasus perampokan rumah mewah dan nasabah bank.

Neta mengatakan, modus yang digunakan tersebut berkaitan juga dengan tingkat pendidikan mereka.

"Dulu di level bawah, sekarang minimal Sekolah Menengah Atas. Dengan latar belakang terdidik, mereka lebih smooth, canggih mengatur strategi, dan tidak seperti pelaku kejahatan jalanan," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement