Senin 20 Oct 2014 09:48 WIB

Hadiri Pelantikan Jokowi-JK, Risma: Saya tak Mau Jadi Menteri

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Foto: Antara
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memastikan tidak akan menjadi menteri dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Risma bahkan sudah menghubungi langsung Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri agar diperkenan tetap mengurus Surabaya.

"Saya sudah sampaikan ke Bu Mega. Saya berharap tidak menjadi menteri," kata Risma saat menghadiri pelantikan Jokowi-JK di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (20/10).

Risma yang datang mengenakan setelan kebaya berwarna cokelat berharap Jokowi-JK bisa membentuk kabinet yang prorakyat. Pemerintahan Jokowi-JK pun diminta bisa menyejahterakan rakyat. "Yang paling penting masyarakat sudah menunggu untuk kesejahteraan," ujarnya.

Risma hadir pada pukul 08.00 WIB di Ruang Rapat Paripurna I, tempat Jokowi-JK akan dilantik. Risma datang menggunakan setelan kebaya dan kerudung berwarna cokelat. Dia mengaku tiba di Jakarta pagi hari.

Ia pun menyatakan siap mendukung kebijakan pemerintahan Jokowi-JK. Termasuk soal kenaikan harga BBM.

Menurutnya kenaikan harga BBM diperlukan untuk menghindari defisit keuangan negara. "Kalau memang (BBM) naik saya harus dukung. Keseimbangan perekonomian perlu agar nanti tidak bangkrut," ujarnya.

Risma mengatakan sudah terbiasa mengantisipasi inflasi harga yang diakibatkan kenaikan harga BBM. Misalnya dengan menggelar bazar sembako dan mengalihkan dana subsidi BBM untuk program kesehatan dan pendidikan gratis ke masyarakat. 

"Subsidi bisa dikembalikan untuk kesehatan dan pendidikan. Itu biasa dilakukan di Surabaya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement