REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia menyangkal laporan yang menyebutkan kapal selam bawah lautnya bermasalah di perairan Swedia, Ahad (19/10). Beberapa hari lalu, sebuah laporan menyebutkan adanya aktivitas asing di bawah laut Swedia.
Militer Swedia telah menyusuri laut pasca kabar tersebut sejak Jumat. Namun mereka menyangkal sedang mencari kapal selam dan mengatakan sedang melakukan operasi intelegen.
Beberapa waktu lalu, sebuah koran lokal mengatakan Swedia menangkap sinyal bahaya dari Rusia. Laksamana Swedia Anders Grenstad mengatakan militer mencoba berbaik sangka.
"Penilaian kami tidak hanya pada saat ini saja, tapi bagaimana pun hal ini sangat menarik bagi kekuatan asing," kata dia, dikutip BBC. Penampakan kapal selam Rusia sebelumnya, pada tahun 1980 telah menyebabkan peringatan keamanan selama perang dingin.
Bulan lalu, surat kabar Swedia yang lain, Expressen, melaporkan serangan bom oleh dua pesawat tempur Rusia SU-24 di wilayah udara nasional Swedia. Seorang juru bicara kementerian pertahanan di Moskow mengatakan kepada wartawan bahwa kapal selam angkatan laut Rusia hanya melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan rencana.
"Belum ada situasi yang tidak biasa yang melibatkan kapal angkatan laut Rusia," katanya. Sumber mengatakan kepada surat kabar Svenska Dagbladet bahwa Swedia telah mulai pencarian setelah transmisi radio di Rusia mendeteksi frekuensi darurat pada Kamis malam.
Lalu lintas enkripsi radio dari titik di kepulauan Stockholm dan Kaliningrad juga diperoleh. Sebuah korvet yang dilengkapi dengan teknologi anti kapal selam, Visby, bergabung dengan kapal lainnya, termasuk helikopter dan pasukan amfibi, untuk pemindaian area pencarian.