REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai seorang pejabat, presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki ajudan yang membantu mengurusi segala keperluannya. Salah satu ajudan Jokowi, Pradista Machdala, menceritakan kisahnya ketika 'dikerjai' Jokowi.
Menurut Dista, panggilan akrabnya, Jokowi pernah memintanya untuk pergi ke sentra penjualan sepatu lokal di Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat. Jokowi meminta Dista untuk membelikannya sebuah sepatu buatan dalam negeri.
"Pacar saya kan orang Bandung. Dikira bapak saya ngerti daerah Bandung, padahal enggak," ujar pria yang telah dua tahun menjadi ajudan Jokowi ini. Meski sama sekali tak mengerti daerah Bandung, Dista tetap berangkat ke Kota Kembang tersebut dengan menggunakan travel.
Sampai Bandung, ia bertanya sana-sini pada sopir angkot hingga akhirnya sampai di Cibaduyut. Menurut Dista, saat itu ia minta pada seorang sopir angkot agar ditunjukkan toko sepatu paling laris di Cibaduyut. Akhirnya, ia sampai pada dua toko terbesar yang ada di sentar pembuatan sepatu tersebut.
Dista menjelaskan, dari Jakarta, ia sudah membawa sepatu milik Jokowi. Sepatu itu lalu ia tunjukkan pada pemilik toko agar dipilihkan model dan ukuran yang setipe dengan sepatu milik Jokowi.
"Akhirnya di Toko Diana dapat sepatu warna hitam dan di Toko Grutty dapat sepatu warna biru dongker," ucap pria lulusan IPDN tersebut.
"Saya beli dua-duanya. Tapi yang dipilih bapak yang biru dongker. Harganya Rp 400 ribu," kata Dista lagi.
Sepatu Cibaduyut tersebut pernah dipamerkan Jokowi di hadapan wartawan. Ia mengaku bangga memakai produk lokal. "Kalau sepatu produk dalam negeri, harga Rp 5 juta juga saya beli," kata Jokowi.
Tak lama setelah Jokowi memamerkan sepatu Cibaduyutnya ke wartawan, Dista kembali dikerjai Jokowi. Ia diminta ke Cibaduyut lagi untuk membeli sepatu baru untuk Jokowi. "Buat persiapan di Istana," ujarnya.
Meski demikian, saat pelantikan presiden hari ini, Jokowi tidak mengenakan sepatu Cibaduyutnya. Sebab, sepatu tersebut adalah jenis sepatu semi formal yang biasa digunakan untuk blusukan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika