Rabu 22 Oct 2014 00:11 WIB

Jokowi Tunda Pengumuman Kabinet, Begini Risikonya Bagi Investor

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Julkifli Marbun
 Presiden Jokowi memotong tumpeng pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam.   (Republika/Yasin Habibi)
Presiden Jokowi memotong tumpeng pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski pelemahan indeks harga saham gabungan di pedagangan Selasa (21/10) adalah imbah efek teknis ambil untung, penundaan agenda pengumuman kabinet pun dinilai berpengaruh pada respon investor.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan efek sosok Joko Widodo sifatnya temporal bagi pasar. Ia mengatakan berlama-lama menunda pengumuman kabinet bisa jadi direspon negatif pelaku pasar.

Sebab bisa menimbulkan dugaan ada kesepakatan yang belum selesai antara Jokowi dengan PDIP. Belum lagi ada catatan beberapa calon menteri yang bermasalah oleh PPATK dan KPK.

Pelemahan IHSG hari ini pun lebih karena aksi ambil untung. Padahal mata uang regional pun menguat.

"Tampaknya pelaku pasar tidak bisa menahan lama. Saat beli di 4.900, investor langsung melepas saham saat IHSG mulai naik ke 5.000," kata Lana, Selasa (21/10).

Kondisi global pun belum sepenuhnya nyaman terlebih agenda pertemuan The Fed akhir Oktober ini masih dinantikan.

Senada dengan Lana, analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya juga mengatakan jangan sampai ada budaya menunda yang justru ditanggapi negatif oleh investor. Sebab isu itu bisa jadi sensitif.

Meski memang didasari adanya catatan PPATK dan KPK mengenai calon menteri, seharusnya ada rencana cadangan jika presiden melakukan penundanaan pengumuman kabinet.

Investor juga masih menunggu gebrakan kabinet baru, bukan dalam 100 hari, tapi 30 hari ke depan. "Reformasi birokrasi itu baik. Tapi secepat apa akan direalisasikan, itu yang masih ditunggu," kata William.

Namun William melihat pelemahan IHSG hari ini tidak mengkhawatirkan. Sebab aliran dana masuk masih lebih besar dari dana yang keluar.

Potensi tekanan besar untuk IHSG pun belum terlihat. IHSG masih berpotensi naik di hari berikutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement