Rabu 22 Oct 2014 14:17 WIB

Ahok Akui Belum Pernah ke Istana Presiden

Wagub DKI Jakarta Ahok.
Foto: Reuters
Wagub DKI Jakarta Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum pernah mengunjungi Istana Kepresidenan RI yang terletak di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Hal tersebut diakuinya secara langsung saat melakukan kunjungan ke Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta di Jalan Taman Surapati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat pagi tadi.

"Iya, ini ketemu Pak Jokowi bersama sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk berkumpul, kemudian lanjut kunjungan ke Istana. Saya belum pernah lihat Istana, sekarang mau lihat, mumpung ada teman (Jokowi), jadi sekalian nebeng saja," kata Basuki di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, kunjungan yang dilakukan di istana tersebut merupakan bentuk silaturahmi antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov DKI. "Berangkat ke istana ramai-ramai pakai bus, disini hanya berkumpul dulu sebentar. Kunjungan ini dilakukan karena Pak Jokowi kan Gubernur DKI yang diperluas amanatnya menjadi Presiden RI," ujar Ahok.

Segenap pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi di Rumah Dinas Gubernur DKI, Jalan Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat. Sejumlah pejabat DKI yang terdiri dari Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan Anggota DPRD DKI sudah mulai berdatangan sejak pukul 06.30 WIB.

Pertemuan Jokowi dengan sejumlah pejabat DKI di rumah dinas itu hanya berlangsung sekitar 25 menit. Kemudian, secara bersama-sama mereka berangkat menuju Istana Kepresidenan untuk melanjutkan acara silaturahmi. Pada pukul 08.10 WIB, seluruh rombongan meninggalkan rumah dinas dengan menggunakan minibus dan bus sedang menuju istana.

Dari kejauhan, tampak Jokowi dan istri Iriana, Basuki dan istri Veronica, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Saefullah dan istri, Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja sama Luar Negeri (KDH-KLN) Heru Budi Hartono dan istri serta sejumlah Paspamres berada di dalam satu minibus kepresidenan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement