REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Warga Kota Bogor bereaksi atas dinobatkannya Bogor sebagai kota termacet nomor satu di Indonesia versi Kementrian Perhubungan.
Sri (53), warga Suryakencana, mengatakan Bogor hanya macet pada saat-saat tertentu, seperti pada saat masuk jam sekolah dan pulang kantor. Selebihnya ruas-ruas jalan besar di Bogor relatif lancar.
"Iya macet kalau pagi dan sore," kata Sri, Kamis (23/10).
Sri mengungkapkan kemacetan adalah masalah utama tidak hanya di Bogor tapi juga di kota-kota besar lainnya. Penyebab macet yang paling utama adalah masyarakat memiliki jam-jam sibuk yang sama.
Hal serupa diutarakan juga oleh Anwar (38), warga Tajur. Menurut Anwar, Bogor hanya mengalami macet pada saat-saat tertentu. Misalnya pada akhir pekan. Di hari Sabtu dan Ahad, Bogor dipenuhi dengan para wisatawan yang ingin berlibur.
"Di sini banyak tempat wisata, macetnya sama orang Jakarta juga," ujar Anwar.
Untuk mengatasi macet, tambah Anwar, sebaiknya wisatawan dari luar kota dibatasi dalam penggunaan mobil pribadi, hanya saja Pemkot Bogor juga harus membenahi sistem transportasi yang ada di Kota Bogor.
Kota Bogor dinobatkan sebagai kota termacet di Indonesia oleh Kementerian Perhubungan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Darat. Bogor menempati peringkat pertama dengan tingkat kemacetan mencapai 15,32 km per jam dengan volume to capacity (VC) ratio 0,86. Sedangkan Jakarta berada di posisi kedua dengan tingkat kemacetan 10-20 km per jam dan VC ratio 0,85.