REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana menggelar Musyawarah Nasional (Munas) NU. Kegiatan tersebut akan diselenggarakan di Gedung PBNU, Jakarta pada 1 hingga 3 November 2014.
Acara Munas NU ini direncanakan akan dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo beserta Wakil Preside, Jusuf Kalla. “Sudah dikirmkan undangan ke pak Jokowi sekaligus untuk audiensi,” kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, Kamis (23/10).
Said menyatakan, Munas merupakan forum tertinggi setelah Kongres. Acara tersebut akan dihadiri oleh 200 Ulama NU dari seluruh Indonesia sebagai peserta Munas NU.
Said menjelaskan acara tersebut berisi tiga komisi. “Ada Komisi Bahtsul Masail, Komisi Organisasi, dan Komisi Rekomendasi,” ujar dia.
Said juga menyampaikan bahwa dia akan menyampaikan perkembangan NU selama empat tahun kepemimpinannya. Di antaranya, keberhasilan NU membangun 23 Perguruan Tinggi NU di berbagai tempat se-Indonesia.
Selain itu, keberhasilan dalam mengirimkan para pelajar NU ke luar negeri. “Kami telah mengirim 20 mahasiswa ke Rusia, lima ke Amerika, 10 ke Australia, ada juga ke Maroko, Mesid dan Sudan,” ujar dia.
Selain itu, PBNU juga menerima mahasiswa luar negeri yang ingin mengenyam pendidikan Islam Ahlussunnah di Indonesia. “Dari Thailand 40 orang, dari Afganistan 20 orang,” ujar dia.