Sabtu 25 Oct 2014 18:12 WIB

Politikus Golkar: Menteri Ekonomi Jokowi Jangan Pendukung Neolib

Rep: c12/ Red: Mansyur Faqih
MIsbakhun
Foto: Edwin/Republika
MIsbakhun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) harus mewaspadai tokoh yang pandangan ekonominya cenderung ke arah neoliberalisme. 

Politikus Partai Golkar, M Misbakhun mengatakan, menteri ekonomi kabinet Jokowi sebaiknya bukan orang yang punya pemikiran neolib. Karena bisa mengutamakan kepentingan asing daripada negara sendiri. 

Menteri itu, kata Misbakhun, harus mampu menciptakan kedaulatan pangan dan energi. Juga melakukan amandemen UU Perbankan, UU Migas dan UU Minerba. 

"Itu harus dikembalikan rohnya kepada filosofi ekonomi Pancasila yang ada di dalam pasal 33 UUD 45," ujar dia di Jakarta, Sabtu (25/10).

Menurut Misbakhun, hanya orang yang tidak berpikiran neolib yang bisa melakukannya. Apalagi, pada 2019, kontrak karya Freeport akan habis masa waktunya. Kalau itu tidak diwaspadai pemerintah, maka negara akan mengalami kerugian karena tidak mendapatkan bagian yang pantas.

Ia melanjutkan, kementerian keuangan selama lima tahun belakangan tidak menjalankan fungsinya dengan baik. "Misalnya penerimaan dari sektor perpajakan saja tdak tercapai, surat utang makin banyak, utang makin bertambah," tambah dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement