Rabu 29 Oct 2014 11:14 WIB

ICW Minta KPK Prioritaskan Pengusutan Menteri Bermasalah

ICW
ICW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memprioritaskan pengusutan kasus korupsi yang diduga melibatkan sejumlah menteri di Kabinet Kerja 2014-2019.  "Harus menjadi prioritas KPK," kata Ade saat dihubungi Republika, Rabu (29/10).

Alasannya, lanjut Ade, jika memang ada menteri-menteri yang ditandai merah oleh KPK dan dia lolos menjadi anggota kabinet, dia sudah menjadi pejabat publik. Artinya, ada resiko besar jika KPK membiarkan mereka tetap menjalankan tugas negara.

Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad menyatakan telah mengantongi rekam jejak semua menteri yang dipilih dan dilantik Presiden Joko Widodo. Dia pun berjanji membeberkannya, termasuk menteri-menteri berapor merah.

"‎Yang perlu saya perjelas biar clear bahwa ada 80 nama yang dikirim ke KPK dan lebih dari 10 yang diberi catatan. Oleh karena itu, saya enggak bisa mengingatnya. ‎Tapi kalau saya diberi waktu satu-dua hari untuk membuka file-nya lagi, insya Allah akan saya buka dan saya beri tahu," kata Abraham, Senin (27/10).

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, jika KPK tak mengumumkan nama-nama menteri yang diduga terkait dengan kasus korupsi, sebagaimana janji Abraham Samad,  maka kepercayaan publik kepada KPK bisa hancur. "KPK jangan menjadikan kasus pemberantasan korupsi sebagai komoditas politik untuk saling jegal dan menjegal untuk membunuh karir politik seseorang,"katanya.

Walau belum ada pengumuman resmi dari KPK soal nama-nama menteri yang diduga bermasalah itu, Pangi memberikan gambaran soal rekam jejak menteri yang sudah menjabat dan pernah tersangkut paut kasus korupsi. DI antaranya  adalah Rini Soemarno, mantan menteri perdagangan era Megawati yang saat ini menjadi menteri BUMN. Ia pernah diperiksa di KPK terkait penyelidikan Surat Keterangan Lunas (SKL) dalam Bantuan Likuiditas Bank Bank Indonesia (BLBI) pada Juni 2013. Selain itu, Menko Perekonomian Sofyan Djalil juga sempat 'tercolek' kasus skandal Century.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement