REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sejumlah media Australia melaporkan, Mohammad Ali Baryalei salah satu tokoh paling senior Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diyakini telah tewas dalam pertempuran.
Dilansir dari Time.com, Kamis (30/10) menurut The Australian laporan kematian militas asal Australia itu berasal dari unggahan di Facebook miliknya. Pada Selasa (28/10), salah satu teman Baryalei yang tinggal di Suriah mengklaim pria berusia 33 tahun itu telah mati syahid.
Namun detail mengenai kondisi kematiannya belum jelas. Pihak berwenang di Canbera juga tak dapat memverifikasi klaim tersebut. "Saya belum bisa memastikannya," kata Menteri Luar Negeri Julie Bishop.
Baryalei merupakan mantan pengkhotbah di Sydney. Ia kemungkinan ikut dalam pertempuran dan merupakan tokoh senior ISIS. Ia diyakini telah melakukan perekrutan untuk organisasi militan itu. Baryalei dilaporkan telah merekrut sekitar 30 orang Australia untuk berjuang bersama ISIS.
Pihak berwenang juga menuduh Baryalei sebagai salah satu dalang utama di balik plot pembunuhan non-Muslim di seluruh Sydney, awal tahun ini. Hal tersebut memicu tindakan keras oleh pejabat Australia pada September.