Jumat 31 Oct 2014 18:16 WIB

Jokowi Ditagih Janjinya Buka Kasus Munir

Rep: c75/ Red: Joko Sadewo
 Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) melukis stensil wajah munir saat peringatan 10 tahun kasus pembunuhan aktivis HAM Munir di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (7/9). (Republika/Wihdan)
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) melukis stensil wajah munir saat peringatan 10 tahun kasus pembunuhan aktivis HAM Munir di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (7/9). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi mengatakan pihaknya pun menolak As'ad Said Ali jika dicalonkan menjadi Kepala BIN. Pasalnya, jika As'ad dipilih maka akan menjadi hambatan dalam penyelesaian kasus Munir. "Kami tetap berupaya mendorong agar penyelesaian kasus Munir bisa di dituntaskan," katanya.

Ia pun menagih Jokowi untuk membuka laporan tim pencari fakta ke publik dalam kasus pembunuhan Munir. "Kita berharap Jokowi memiliki itikad baik membuka ke publik," katanya.

Pasalnya, jika Jokowi tidak melakukan hal tersebut. Maka, dorongan untuk membuka laporan itu akan terus menjadi tuntutan publik. Menurutnya, rekomenasi membuka laporan tim pencari fakta harus dilakukan. Dan kemudian, presiden menindaklanjuti terhadap nama yang disebut dalam laporan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement